Network
JURNAL MEDAN - Nasib apes dialami Syahrian Abimanyu saat Persija Jakarta dikalahkan Borneo FC 2-1 di BRI Liga 1, Kamis, 10 Maret 2022. Salah satu penyebabnya lini tengah kalah saing.
Syahrian Abimanyu, bintang muda Persija Jakarta, mencetak gol pecah telur (perdana) ke gawang Borneo FC sekaligus kartu merah di laga tersebut
Padahal Syahrian Abimanyu mencetak gol indah ke gawang Borneo FC. Melalui sepakan kaki kirinya yang keras, gol pemain 22 tahun itu dipuji pengamat.
"Syahrian adalah salah satu dari beberapa, mungkin tidak banyak pemain muda yang punya kaki kiri kuat seperti dia," ujar komentator sepakbola Kusnaeni.
Abi, sapaan akrab Syahrian Abimanyu, merupakan pemain kunci Persija di lini tengah.
Ia adalah tipe pemain yang agresif dan mampu menyeimbangkan permainan Macan Kemayoran antara bertahan dan menyerang.
Sayangnya permainan tegas dan lugas Syahrian justru menjadi petaka saat melawan Borneo FC.
Ia mencetak gol di menit 20 untuk menyamakan kedudukan dari gol Borneo FC yang unggul lebih dulu melalui sundulan Wahyudi Hamisi menit 12.
Abi terkena kartu kuning di babak pertama saat melanggar pergerakan Jonathan Bustos menit 40.
Namun di babak kedua ia mendapat kartu kuning kedua, eks pemain Johor Darul Takzim dan Madura United melanggar M Sihran.
Kehilangan Syahrian membuat permainan Persija kehilangan arah. Abi adalah penjaga keseimbangan dalam permainan Persija.
Baca Juga: Profil Terbaru Taisei Marukawa, Gelandang Persebaya yang Disamakan dengan Arjen Robben
Meski demikian, pelatih Persija Sudirman bersikap ksatria dan pasang badan membela anak asuhnya.
Menurut dia, semua kesalahan harus ditimpakan kepada dirinya
"Ini menjadi tanggung jawab saya sebagai pelatih kepala," ujar Sudirman.
Komentator sepakbola Kusnaeni menilai pertarungan lini tengah sebagai kunci laga Persija Jakarta vs Borneo FC.
Dalam hal ini, Kusnaeni melihat lini tengah Persija kalah agresif meski mencetak banyak peluang namun hanya satu yang menjadi gol lewat Abi.
"Trafik pertandingan berjalan di lini tengah, di mana gelandang kedua tim bertarung keras memperebutkan bola dan mempertahankan dominasi," ujar Kusnaeni. ***
