JURNAL MEDAN - Kiper PSIS Semarang Jandia Eka Putra harus berurusan dengan polisi gara-gara ribut main bola di tepi pantai.
Keributan yang dialami Jandia Eka Putra terjadi pada Minggu 8 Mei 2022 di Pantai Pasir Jambak, Padang. Ia harus berurusan dengan polisi karena kejadian tersebut.
Saat Jandia Eka Putra bermain bola dengan temannya, keributan terjadi karena mengganggu pengunjung yang kebetulan anggota polisi.
Polisi tersebut sedang membawa anggota keluarganya bermain di tepi pantai sehingga terjadi perselisihan dengan Jandia Eka Putra.
Anggota polisi itu sempat menegur Jandia bersama temannya sebanyak dua kali karena bola hampir mengenai anggota keluarganya.
Polisi itu mengatakan orang yang bermain bola berjumlah lebih dari 10 orang, juga ada anak-anak di bawah umur.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra membenarkan bola yang dimainkan Jandia Cs hampir mengenai keluarga anggota Brimob.
Baca Juga: Puasa Syawal 6 Hari Dianjurkan Secara Beruntun Karena Jauh Lebih Mudah
"Anggota itu sempat menegur sebanyak dua kali sehingga terjadi cekcok mulut hingga berujung pemukulan," kata Dedy.
Dalam kasus ini kepolisian telah menetapkan dua tersangka sementara Jandia hanya sebagai saksi.
Jandia Eka Putra mengatakan dirinya hanya berupaya melerai keributan dan tidak terlibat dalam aksi yang diduga penyerangan dan pemukulan.
"Adik saya sedang main bola kemudian dibentak oleh korban, kami juga sudah minta maaf kepada pihak korban, namun terjadi penghinaan dari korban kepada pihak kami sehingga terjadi perkelahian," kata Jandia.
Jandia merupakan salah atau kiper terbaik di kompetisi sepakbola Indonesia lahir di Padang 14 Juli 1987.
Tahun 2013, saat masih berusia 26 tahun, Jandia pernah jadi buah bibir di Hong Kong karena penampilan gemilangnya bersama Semen Padang.
Ketika itu Semen Padang mengalahkan Kitchee SC 2-1 dalam lanjutan AFC Cup 2013 di Mongkok Stadium.
Dalam pertandingan itu, Jandia membuat beberapa kali penyelamatan gemilang, sehingga gawang "Kabau Sirah" terhindar dari kebobolan. ***