JURNAL MEDAN - Klub kebanggaan Kota Medan, PSMS Medan ikut berduka atas tragedi berdarah yang terhadi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Tragedi berdarah dalam sepakbola Indonesia tersebut terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022.
PSMS Medan lewat akun Instagram resminya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 180 orang dalam kejadian memilukan tersebut.
"Sepakbola Indonesia Berduka. Turut berduka cita kepada seluruh korban di Stadion Kanjuruhan, Malang," tulis PSMS Medan dalam akun instagramnya @official_psmsmedan, pada Minggu 2 Oktober 2022.
Dalam postingan tersebut, pihak PSMS Medan juga menyebut tidak ada pertandingan yang bisa membuat kehilangan nyawa supoternya.
"Tidak ada pertandingan sepakbola yang sebanding dengan sebuah nyawa" tambah PSMS Medan.
Menurut informasi resmi Kepolisian, hingga Minggu pagi 2 Oktober 2022 jumlah korban tewas akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mencapai 127 orang.
Jumlah korban ini kemungkinan bertambah karena kebanyakan korban tewas saat dilarikan ke rumah sakit atau saat dirawat di RS.
Sementara Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengakui tembakan gas air mata membuat penonton berkumpul di satu titik.
Terjadi penumpukan di dalam, proses penumpukan itulah terjadi sesak napas kekurangan oksigen," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta saat konferensi pers terkait kerusuhan ini.
PT LIB selaku operator kompetisi memutuskan menunda BRI Liga 1 2021 akibat dari ricuhnya laha Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Hal itu disampaikan melalui lam resmi PT Liga Indonesia Baru yang mengumumkan resmi untuk menunda BRI Liga 1 2022 untuk sementara waktu.
Baca Juga: Kesamaan Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan dengan Peru 1964, Gas Air Mata Ditembakkan ke Arah Penonton
Akhmad Hadian Lukita mengatakan gelaran BRI Liga 1 2022 dihentikan satu pekan ini untuk melakukan investigasi kerusuhan di laga Arema FC lawan Persebaya Surabaya.***