Network
JURNAL MEDAN - Pelatih kepala PSMS Medan, I Putu Gede, kembali mendampingi anak asuhnya dalam pemusatan latihan atau TC (Training Camp) di Medan.
Putu Gede telah mendampingi Joko Susilo dan kawan-kawan sejak Rabu sore 21 Desember 2022.
Esok harinya Kamis pagi 22 Desember 2022 Putu Gede langsung memimpin latihan gym dan latihan rutin tim di Stadion Mini Pancing.
Baca Juga: Prediksi Pemain PSMS Medan di Final Piala Dunia 2022, Argentina vs Prancis, Siapa Paling Dijagokan?
Sebelumnya, Putu Gede terpaksa absen memimpin skuas PSMS Medan latihan karena sedang mengikuti kursus kepelatihan Lisensi A Pro AFC di Jakarta.
"Sebenarnya ini sebelum pandemi, tahun 2019. Jadi tertunda. Pas kompetisi kemarin ada pemanggilan dari federasi untuk yang tertunda itu," katanya kepada awak media, Kamis, 22 Desember 2022.
Adapun latihan-latihan yang dipimpin Putu sudah memiliki perencanaan yang berlangsung hingga satu bulan ke depan.
"Sudah mau modul ketiga (selesai 2 modul) dari total 7 modul. Kemungkinan Januari nanti lanjut lagi (modul 3)," sambungnya.
Baca Juga: Liga 2 Segera Bergulir, Pemain PSMS Jalani Tes Fisik dan Kebugaran
Selain itu, Putu mengaku bersyukur nasib kelanjutan Liga 2 2022-2023 menemui titik terang.
Di mana kompetisi kasta kedua ini direncanakan bergulir kembali pada 14 Januari 2023 mendatang, pasca tertunda akibat tragedi Kanjuruhan Oktober 2022 lalu.
"Dengan sudah ada kejelasan ini, tentu sudah ada terget, ada planning dan saat pada latihan mengarahnya sudah tahu. Sekaligus ini juga kabar menggembirakan bagi kami. Mudah-mudahan gak bergeser lagi," ucapnya.
Terpenting menurut dia adalah skuad PSMS menjaga fokus dan konsentrasi menuju persiapan Liga 2.
Baca Juga: Hidup Dari Sepakbola, Ini Harapan Pertama Pemain PSMS Medan Saat Kembali Menjalani Latihan Rutin
Apalagi saat ini PSMS merupakan pemuncak klasemen Grup A Liga 2 yang mengumpulkan 16 poin dari enam pertandingan.
"Dengan isu-isu yang ada (berkembang), saya pikir PSMS Medan mesti fokus, gak terpengaruh dengan isu-isu tersebut," harapnya.
Ketika disinggung perihal format atau sistem kompetisi lanjutan Liga 2 musim ini apakah bubble (seperti Liga 1 2022-2023) atau tetap home away, Putu berharap tak berubah alias tetap home away.
"Saya pikir, kembali seperti awal (tetap home away). Kalau bubble apalagi tanpa penonton tentu memberatkan bagi klub ya. Apalagi sepakbola ini kan hiburan," ujarnya.
Ia berharap tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran berharga bagi sepakbola Indonesia ke depan sehingga tidak terulang lagi.
"Terlepas dari kasus Kanjuruhan kan sekarang semua sudah introspeksi, sudah belajar dari situ," ujar pelatih berusia 49 tahun ini.***
