Network
JURNAL MEDAN - China diduga memasang alat pelacak SIM Card di mobil atau pun kendaraan milik pemerintah Inggris.
Kolumnis Richard Holmes melalui tulisannya di laman INews UK menuliskan bahwa temuan alat pelacak SIM Card ini ditemukan langsung oleh petugas intelijen.
Akibat kejadian ini Holmes mengatakan kekhawatiran terhadap meningkatnya spyware China terhadap pemerintah Inggris semakin meningkat.
Dalam tulisannya yang dipublikasikan 6 Januari 2023, Holmes mengatakan pelacakan terhadap SIM Card setidaknya bisa melacak lokasi dan pergerakan kendaraan milik pemerintah dan diplomatik.
Menurut petugas intelijen dan keamanan setempat, kejadian seperti ini sangat menggangu dan meningkatkan kewaspadaan sekaligus kekhawatiran.
Perangkat geolocating ditempatkan ke dalam kendaraan di dalam bagian tersegel yang disembunyikan kemudian diimpor dari pemasok di China.
Alat pelacak SIM Card itu kemudian dipasang tanpa diketahui oleh produsen kendaraan di Inggris.
Masih menurut tulisan Holmes, para pejabat China menyangkal pihaknya melakukan hal tersebut dengan menyebut hal itu sebagai 'rumor tidak berdasar'.
"Kami dengan tegas menentang manipulasi politik pada kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal atau keburukan apa pun yang dialamatkan kepada perusahaan China," demikian bantahan resmi China dilansir INews.co.uk.
Temuan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan nasional yang serius di tengah meningkatnya permintaan dari politisi senior Inggris.
Baru-baru ini beberapa politisi senior Inggris meminta pemerintah melakukan peninjauan sekaligus mendesak pemeriksaan terhadap 'ancaman sistemik' yang dilakukan intelijen China.
Baca Juga: Cara Setting Alamat Proxy WhatsApp dengan Mudah, Fitur Terbaru Bisa Kirim Pesan WA Tanpa Internet
Menurut sumber intelijen, para pejabat Inggris telah membongkar kendaraan fasilitas milik pemerintah dengan menyapu bersih alat-alat pelacak SIM card tersebut.
Pemerintah Inggris diharapkan dapat meningkatkan pertahanan terhadap spionase dari negara-negara yang bermusuhan seperti China.
Mobil-mobil yang dipasang alat pelacak SIM Card dikabarkan telah digunakan untuk mengangkut para menteri dan diplomat pemerintah Inggris.
"Seorang petugas intelijen memberi tahu saya bahwa setidaknya satu kartu SIM rahasia telah ditemukan selama penggeledahan," ujar Holmes dalam tulisannya.
Baca Juga: Pembunuh PRT di Pondok Ranggon Ditangkap di Jatim, Polisi Terus Lakukan Pengembangan
Alat pelacak yang berbentuk kartu dikabarkan mampu melacak pergerakan kendaraan kemudian mengirimkan data kembali ke pemasok milik negara di China.
Mobil-mobil milik pemerintah dibongkar sampai ke mur dan baut terakhir. Penggeledahan dilakukan langsung oleh petugas intelijen.
"Ditemukan beberapa hal yang sangat menggangu," kata petugas intelijen yang melakukan penggeledahan.
Holmes mengatakan, sumber intelijen yang memberikan informasi kepada dirinya mengungkapkan bagaimana kerja alat pelacak SIM Card tersebut.
Diantaranya kemampuan untuk mensurvei pemerintah Inggris selama beberapa bulan dan tahun secara terus-menerus.
Alat itu juga mampu mengarsipkan pergerakan kendaraan sehingga membangun gambaran aktivitas yang dilakukan seorang pejabat yang dilacak, misalnya.
"Anda dapat melakukan pengintaian secara perlahan-lahan menggunakan metode tertentu dan dalam waktu yang sangat, sangat lama," ujar Holmes.
Gerak cepat intelijen ini dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa dinas intelijen China dan Rusia telah menargetkan para menteri Inggris.
Baca Juga: Nonton Anime One Piece Episode 1046 dengan Sub Indo. Akses Download Tidak Otakudesu dan Anoboy
Sir Duncan Smith, anggota parlemen Konservatif senior, mengatakan sudah tidak tahu lagi berapa banyak ancaman yang ditimbulkan China kepada negaranya.
"Ini saatnya untuk mengubah tinjauan secara terintegrasi dan menyebut China sebagai ancaman sistemik," ujar Duncan Smith.
Sumber lain menyebut temuan alat pelacak SIM Card yang ditanam ke dalam mesin kendaraan membuktikan keberhasilan China melakukan penetrasi terhadap rantai pasokan (supply chain) produsen mobil besar.***
