Bikin Merinding, Kisah 3 Pemain Bola yang Pernah Jadi Korban Penculikan, Ada yang Pulang Cuma Kepala

- 28 Januari 2023, 18:00 WIB
Christian Obodo, pesepakbola Nigeria yang pernah mengalami penculikan
Christian Obodo, pesepakbola Nigeria yang pernah mengalami penculikan /Instagram

JURNAL MEDAN - Akhir-akhir ini kasus penculikan anak marak terjadi. Ternyata bukan hanya anak-anak, sejumlah pemain bola juga pernah menjadi korban penculikan.

Alasannya beragam; tebusan, dendam, atau tanpa alasan sama sekali. Apapun alasan dibaliknya, penculikan adalah aksi pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Berikut beberapa kisah pemain bola yang pernah diculik. Ada yang pulang dengan kondisi tewas: 

Baca Juga: Argentina GAGAL, Ini Daftar 12 Tim yang Sudah Memastikan Lolos ke Piala Dunia U-20 di Indonesia

1. Onyekachi Apam dan Christian Obodo

Onyekachi Apam, pemain Seattle Sounders, pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan pada tahun 2007.

Di Enugu, Nigeria, Apam yang saat itu terdaftar sebagai pemain OGC Nice pernah diculik dan dirampok.

Pada sebuah Minggu pagi di penghujung tahun, Apam beribadah di gereja.

Saat ia sedang bersiap-siap pulang, tiga orang bersenjata menghampirinya dan membawa Apam pergi dengan mobil Honda Accord miliknya.

Baca Juga: Penculikan Anak Kian Marak, Ini Imbauan Polrestro Bekasi Kota

Setelah beberapa lama dan terus berusaha melawan, Apam dilepaskan.

Ketiga pelaku membawa pergi mobil Apam tanpa melukai pemain yang juga pernah membela Stade Rennais tersebut.

Pada tahun 2012, penculikan bersenjata api terhadap pemain sepakbola Nigeria kembali terjadi.

Christian Obodo, pemain yang saat itu memiliki kontrak bersama Udinese di Serie A, diculik di sebuah akhir pekan pada bulan Juni.

Para penculik meminta tebusan sebesar 188 juta dolar Amerika Serikat kepada keluarga Obodo.

Baca Juga: Ayah-Bunda, Orang Tua Wajib Tahu, Ini Tips Menghindari Penculikan Anak

Obodo akhirnya dibebaskan tanpa tebusan. Campur tangan kepolisian membuat membuat Obodo bebas dan para pelaku tertangkap di Isoko, dekat Warri, Nigeria bagian selatan.

2. Rodrigo Silva Santos

Setelah menjalani karir sebagai pemain sepakbola profesional di Brasil, Swedia, dan Honduras, Rodrigo Silva Santos pensiun di tahun 2010.

Pasca pensiun ia meneruskan kehidupan sebagai penjual suplemen diet. Santos juga memiliki toko di distrik Realengo, Rio de Janeiro.

Di akhir bulan Oktober 2013, setelah menutup tokonya, Santos diculik oleh beberapa orang tak dikenal.

Baca Juga: Waspada! Ini Modus Penculikan Anak di Bekasi, Orangtua Ajarkan Anaknya Agar Hati-hati

Para pelaku menggunakan mobil Hyundai i30 milik Santos untuk membawa pergi dan menculik pria yang saat itu berusia 35 tahun tersebut.

Sang istri, Geisa, melaporkan penculikan tersebut ke kepolisian setempat.

Ia tidak bisa tidur dan selalu menengok keluar setiap kali terdengar suara mobil di dekat rumahnya.

Pagi hari setelah penculikan, sekitar pukul 6.30, Geisa mendengar ketukan di pintu depan rumahnya.

Ketika membuka Pintu, Geisa mendapati ransel Santos dan menemukan kepala sang suami di dalamnya; tanpa mata dan lidah.

Baca Juga: Sinopsis Film The Call di Bioskop Trans TV, Aksi Heroik Petugas Operator Selamatkan Korban Penculikan

Kepolisian Rio de Janeiro menyatakan bahwa pelaku penculikan dan pembunuhan Santos adalah kelompok pengedar narkoba.

Geisa sendiri bekerja di kepolisian Rio de Janeiro dan secara khusus menangani peredaran narkoba di favela (daerah kumuh) Rio de Janeiro.

3. Mahmoud Sarsak

Pada tahun 2009, Israel menangkap seorang pesepakbola muda Palestina bernama Mahmoud Sarsak.

Tanpa tuduhan dan tanpa pernah diadili, Sarsak menjadi tahanan Israel selama tiga tahun lamanya.

Baca Juga: Download My Hero Academia Season 6 Episode 17 Sub Indo. Spoiler dan Link Nonton Tidak Otakudesu Anoboy

Sarsak sama sekali tidak bersalah. Ia tidak melakukan kesalahan apapun dan tidak memiliki catatan kriminal. Namun ia tak kunjung dibebaskan.

Pada 19 Maret 2012, Sarsak memulai aksi mogok makan. Perhatian dari dunia internasional pun perlahan berdatangan.

Eric Cantona, legenda Manchester United, bahkan terang-terangan menyatakan dukungan kepada Sarsak.

Setelah 92 hari mogok makan, Sarsak pun dibebaskan. Ia kehilangan 33 persen massa tubuh dan menderita atrofi otot.

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x