Eks Pemain PSMS Medan Menuntut Gaji, Kampak FC Minta Jangan Ganggu Fokus dan Persiapan Tim Menuju Liga 2

- 2 September 2023, 23:58 WIB
Suporter PSMS Medan ingin menyaksikan pertandingan Liga 2 bersama-sama dengan suporter tamu | Foto: PSMS Medan
Suporter PSMS Medan ingin menyaksikan pertandingan Liga 2 bersama-sama dengan suporter tamu | Foto: PSMS Medan /

JURNAL MEDAN - Ketua Umum (Ketum) KAMPAK FC, M Faisal meminta PSMS Medan fokus dalam persiapan tim menuju Liga 2 musim depan.

KAMPAK FC (Kami Anak Medan Pencinta Ayam Kinantan) Fans Club tidak ingin persoalan masa lalu menganggu tim yang sedang fokus dan konsentrasi.

M Faisal mengaku heran ada pemain yang masih menuntut gaji ketika sudah ada kata sepakat antara pemain dan manajemen PSMS Medan.

Baca Juga: PSMS Medan Bantah Nunggak Gaji Pemain, Sudah Ada Kesepakatan, Liga 2 Musim Lalu Setop Karena Force Majeure

Saat dikonfirmasi Sabtu 2 September 2203, M Faisal mengatakan, kesepakatan penyelesaian administrasi antara manajemen dan PSMS dilakukan saat pembubaran tim di Aula Rizal Nurdin, Jalan Iman Bonjol, Medan, Jumat 13 Januari 2023.

Pada waktu itu, kata dia, KAMPAK FC menyaksikan langsung proses hingga terjadinya kesepakatan antara manajemen PSMS Medan dan pemain.

"Ada pemain yang hadir, ada yang ikut lewat zoom, semua termasuk coach, termasuk coach Putu Gede. Saat kesepakatan, mereka (dua pemain) tetap dengar dan lihat dari zoom," kata M Faisal.

Sebagai suporter, M Faisal mengaku heran, jika akhirnya kedua pemain itu melaporkan hal tersebut kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).

Baca Juga: Kejutan dari Fuji Utami, Raih Banyak Cuan di Shopee Live Perdananya dengan Menjual Lebih dari 3.000 Produk

Kalau pun memang ada hal-hal yang dinilai masih belum cukup, pemain tersebut bisa menyampaikannya kepada manajemen PSMS Medan.

Apa lagi PSMS Medan di Liga 2 musim 2022/2023 merupakan tim yang solid dan kompak sebelum akhirnya Liga 2 dihentikan karena force majeure.

"Etikanya kan ada, seharusnya, apa yang belum diselesaikan bisa dibicarakan baik-baik karena tim kemarin termasuk tim solid. Ini kita cerita ya setahu kita , karena hasil pembubaran tim kemarin seperti itu," ungkapnya.

M Faisal berharap permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik dan tidak merugikan baik pemain maupun manajemen PSMS Medan.

Baca Juga: Situasi Sumatera BERBEDA, PSMS Medan Kirim Surat ke PT LIB, Minta Putusan Terkait Suporter Tamu Ditinjau Ulang

Apalagi sampai mempengaruhi persiapan tim menuju kickoff Liga 2 yang dijadwalkan bergulir bulan ini.

"Apa mungkin ada persyaratan-persyaratan yang belum terpenuhi, kita kan nggak tahu. Ya mudah-mudahan bisa cepat diselesaikan," ujar Faisal.

Dari data yang diterima APPI, sembilan klub Liga 2 menunggak gaji 138 pemain dengan total Rp5,4 miliar.

Klub-klub penunggak gaji pemain adalah Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, dan Semen Padang.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ridwan Saragih, Pelatih Baru PSMS Medan di Liga 2 2023, Target Promosi ke Liga 1 Optimis?

Sebelumnya manajemen PSMS Medan membantah telah menunggak pembayaran gaji dua pemain yang pernah memperkuat klub di Liga 2 musim 2022/2023.

Manajemen PSMS menyatakan Liga 2 musim lalu dihentikan karena force majeure namun pihaknya sudah mencapai kesepakatan dengan pemain yang ada.

Pengelola PSMS Medan diwakili Direktur Teknik PT Kinantan Medan Indonesia Andry Mahyar Matondang menegaskan hal tersebut.

"Tidak ada tunggakan terhadap pemain PSMS Medan musim lalu. Saat Liga 2 dihentikan karena force majeure oleh PSSI dan PT Liga. Kita bertemu dengan pemain dan lewat Zoom, sudah disepakati soal penyelesaian gaji pemain," ujarnya kepada wartawan, Sabtu, 2 September 2023.

Baca Juga: Revitalisasi Stadion Teladan Belum Jelas, PSMS Medan Masih Berharap Sebagai Home Base Liga 2 2023

Andry menuturkan, kesepakatan antara manajemen dan pemain terjadi pada saat pembubaran tim PSMS di Liga 2 musim lalu.

Pada saat rapat kesepakatan, pihaknya sudah menyampaikan di hadapan pemain, suporter yang hadir dan pelatih Putu Gede, terkait hal yang menjadi tawaran PSMS Medan.

Namun diakui Andry, saat itu kedua pemain yang dimaksud tidak berkomentar atau tidak sepakat.

Menurut dia, pada waktu itu, semua pemain sepakat untuk tidak meminta PSMS membayarkan full gaji.

Baca Juga: Profil Azis Hutagalung, Putra Sorkam yang Jadi Idola Baru di skuad PSMS Medan di Liga 2 2023

Sampai bulan itu kemudian diberikan kompensasi dan tiket pulang bagi yang sudah datang.

"Yang dua ini nggak mau, maunya sampai selesai. Tapi anehnya, pada saat rapat mereka tidak mengajukan itu, tapi setelahnya. Intinya mereka tidak sampaikan keberatan di dalam rapat, jadi saat sudah disepakati, ternyata mereka berbeda maunya," ujar Andry.

Fakta lainnya, satu dari dua pemain yang menuntut gaji hingga akhir musim langsung memperkuat klub Liga 1 pasca Liga 2 dihentikan.

Menurutnya, hal itu membuat pemain tersebut tidak berhak mendapatkan haknya lagi di PSMS.

Baca Juga: Maju Jadi Caleg Golkar Dapil 4 Tapteng Nomor Urut 4, Ini 4 Hal yang Akan Diperjuangkan Sunardi Panjaitan

"Salah satu pemain yang menuntut itu sudah langsung main di klub Liga 1, secara statuta pemain itu tidak mendapatkan haknya lagi," kata dia. ***

 

 

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x