"Ini menunjukkan kalau kita sebagai sasaran ransomware menghadapi musuh/penyerang yang berpengalaman dan profesional dalam menjalankan aktivitasnya. Hal ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi administrator IT dan pengelola database penting dalam mengamankan dan menjaga datanya," jelas Alfons.
Ke-4 ransomware tersebut menggunakan metode Ransomware as a Services (RaaS) dalam menjalankan aktivitasnya. Para pencipta ransomware hanya fokus mengembangkan program ransomware, tidak melakukan aksi menyebarkan ransomware dan aplikasi ransomware ini ditawarkan di Darknet kepada siapapun yang berminat.
Kemudian penyebaran ransomware ini selalu dilakukan oleh pihak lain.
Sebagai informasi, kalau penyebar ransomware tertangkap, itu tidak akan menghentikan ransomware karena ia hanya pelaksana lapangan dan bukan satu-satunya penyebar ransomware.
Selain itu, penyebar ransomware bukanlah pembuat aplikasi ransomware itu sendiri. ***