Network
JURNAL MEDAN - Metaverse baru-baru ini banyak diperbincangkan oleh masyarakat luas baik itu didunia nyata maupun dunia maya.
Metaverse sendiri memiliki artian sebagai dunia baru yang akan muncul beberapa dekade ke depan.
Dunia baru Metaverse digambarkan seperti realitas virtual bersama yang akan diisi oleh masyarakat yang ada di dunia nyata.
Seperti layaknya kehidupan di dunia nyata, keuntungan dalam dunia Metaverse dapat memasang iklan di billboard yang telah tersedia. Sehingga di dunia Metaverse kita dapat mengambil keuntungan.
Gambaran sederhana dari dunia Metaverse itu pada game Fortnite dan game SandBox. Namun jika dalam game itu kita masih memakai gawai untuk memainkannya,walau bentuk virtualnya sudah 3D.
Di dalam dunia Metaverse sendiri, sesuatu benda dapat kita gerakkan melalui pikiran.
Misalnya seseorang ingin menggerakkan tangannya dan mengambil sesuatu, teknologi yang sudah tertanam di dalam otak akan mengirim sinyal melalui saraf, seperti cara kerja tubuh pada umumnya. Namun ini hanya bias visual yang muncul pada dunia Metaverse.
Di dunia Metaverse sendiri, seseorang dapat membeli tanah, bertransaksi, memakai brand bagus seperti Gucci, Adidas layaknya seperti di dunia nyata.
Orang-orang luar sudah mulai membeli tanah di Metaverse. Tak tanggung-tanggung, harga lapak tanah di Metaverse tembus hingga USD 4,5 Miliar. Dan ini sudah dilakukan oleh Snoop Dogg.
Jika kita membeli tanah di samping tanahnya Snoop Dogg, kita akan bayar mahal karena lapak tanahnya bersanding dengan Hip Hop ternama.
Baca Juga: Kim Jong Un Perintahkan Rakyatnya Tidak Tertawa Selama 11 Hari Kedapan Karena Hal Ini
Yang mengejutkan adalah, ketika seseorang memiliki barang branded hingga ratusan juta pada dunia nyata, dia dapat menghadirkan barang branded tersebut di Metaverse.
Caranya yaitu dengan teknologi tertentu sehingga orang lain tidak dapat copy paste nya.
Namun yang jadi masalah adalah ketika dunia Metaverse terjadi, maka akan banyak tindak kejahatan yang terjadi.
Baca Juga: Larang Rakyatnya Tertawa , Minum Alkohol dan Rekreasi Ini Biodata Terbaru Kim Jong Un
Tindak kejahatan di dunia Metaverse sama luasnya seperti pada dunia nyata dan dapat merusak psikologi.
Di dalam dunia Metaverse seseorang bisa menjadi apa saja seperti yang dia inginkan, mau menjadi sosok yang kuat, memiliki banyak teman, hingga menjadi crazy rich.
Namun ini sangat berbahaya ketika didunia nyata yang terjadi malah sebaliknya, tidak memiliki teman, tidak terkenal, atau bahkan bukan seorang crazy rich. Hal ini akan berdampak buruk pada psikologinya di dunia nyata, dan memperlebar rasa kecemasan dan mengakibatkan gangguan kejiwaan.***
