Network
JURNAL MEDAN - Sebuah postingan di sosial media memperlihatkan tangkapan layar (screenshoot) berita yang menyebutkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta memberikan ijin perusahaan bir jadi sponsor Formula E.
Namun, apakah benar bahwa MUI telah menyetujui salah satu merek bir jadi sponsor dalam event Formula E? Berikut fakta yang sebenarnya.
Seperti diketahui, gelaran Jakarta E-Prix atau Formula E di Sirkuit Ancol, Sabtu 4 Juni 2022.
Baca Juga: Latihan Soal UAS PAS Tematik Kelas 2 Tema 5 SD MI Semester 2 Lengkap Kunci Jawaban
Sebuah postingan yang diunggah akun Facebook Teguh Raharjo di grup Anies Baswedan For Indonesia memperlihatkan sebuah foto tangkapan layar berita berjudul, "Heboh! MUI Izinkan Merek Biri Jadi Sponsor Formula E, Warganet: Sekarang Udah Halal Ya Drun?".
Postingan tersebut ditayangkan pada Kamis, 26 Mei 2022 dengan narasi, yang menyebutkan MUI Jakarta menjadi pendukung minuman bir.
"Ternyata MUI Jakarta oendukung minum bi. Hanya di Jakarta bir halal. Inilah akibat Gotbenernya turunan Arab Yaman," tulisnya.
Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83 Dalam Bahasa Arab dan Latin, Keutamaan: Untuk Membuat Hati Tentram
Lalu bagaimana fakta sesungguhnya?
Berdasarkan informasi resmi yang disampaikan Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni, merek bir yang menjadi sponsor Formula E merupakan sponsor global dari Formula E Operation (FEO)
Ahmad Sahroni menjelaskan, sebagai sponsor global, perusahaan-perusahaan tersebut tidak hanya menjadi sponsor Formula E di Jakarta, tapi juga diseluruh dunia.
Salah satu sponsor global Formula E adalah Heineken yang merupakan perusahaan bir asal Belanda.
"Itu global punya, sponsor langsung FEO," ujar politisi Nasdem tersebut.
Lebih lanjut menurut Sahroni, penentuan sponsor global tersebut langsung ditangani oleh pihak FEO dan tidak ada tidak ada sangkut pautnya dengan pihak di Indonesia (dalam negeri) ataupun MUI.
Dengan demikian, postingan yang menyebutkan MUI Jakarta menyetujui merek bir jadi sponsor Formula E merupakan klaim hoaks yang masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.***
