Membanggakan! Sepanjang Tahun 2020 Lima Komoditas Laut Makassar Ini Tembus Ekspor ke 50 Negara

- 31 Januari 2021, 23:01 WIB
Rumput laut dari laut Makassar, Sulawesi Selatan
Rumput laut dari laut Makassar, Sulawesi Selatan /Ahmad Fiqi Purba/jurnalmedan/dok KKP

JURNAL MEDAN- Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BBKIPM) Makassar, Sulawesi Selatan mencatat ekspor komoditas kelautan dan perikanan dari Makassar sepanjang tahun 2020 mencapai 50 negara.

Kepala BBKIPM Makassar, Sitti Chadidjah memaparkan dari sekian negara, lima besar negara tujuan ekspor dari Makassar ialah Tiongkok dengan volume 115.083,21 ton senilai Rp2,40 triliun.

Disusul Korea Selatan dengan 5.787,58 ton senilai Rp157,68 miliar dan Vietnam 5.607,72 ton senilai Rp63,07 miliar.

Baca Juga: Mark GOT7 Pulang ke LA Usai Tinggalkan JYP Entertainment, Pesannya di Medsos Cukup Menyentuh

Kemudian Amerika Serikat sebanyak 5.3.72,92 ton senilai Rp803,41 miliar dan Jepang dengan volume 4.675,29 ton senilai Rp620,57 miliar.

"Itu dari lima besar negaranya, tapi kalau secara keseluruhan, total ekspor 158.050,46 ton dengan nilai Rp5,47 triliun," kata Chadijah seperti dikutip dari situs resmi KKP, Minggu 31 Januari 2021.

Chadijah memaparkan 5 komoditas asal Makassar yang diburu di pasar ekspor selama tahun 2020.

Baca Juga: Kemenkominfo Berikan Beasiswa S2 untuk Masyarakat Umum, 7 Universitas Ini Jadi Tujuan Kuliahnya, Termasuk USU?

Yang pertama, rumput laut. Selama tahun 2020 kata Chadijah rumput laut dari Makassar telah diekspor sebanyak 125.463,81 ton dengan nilai Rp1,78 triliun.

Kemudian Karagenan yang menyentuh nilai Rp913,91 miliar dengan volume ekspor mencapai 10.589,40 ton.

Selanjutnya udang vanamei dengan jumlah 6.821,89 ton senilai Rp830,50 miliar, lalu tuna dengan jumlah 2.420,50 ton senilai Rp313,04 miliar. Terakhir gurita dengan jumlah 2.147,53 senilai Rp128,70 miliar.

Baca Juga: Jarang Diketahui: Kolam Renang Air Asin Pertama di Kota Medan Bahkan Di Sumatera Utara

"Kurang lebih itu lima komoditas primadona yang dikirim dari Makassar," sambungnya.

Chadidjah mengaku bangga, terlebih selama 2020, unit pengolah ikan (UPI) yang terlibat di pasar ekspor mengalami kenaikan dibanding tahun 2019.

Jika pada tahun 2019 keterlibatan UPI sebanyak 118, di tahun 2020 meningkat menjadi 130.

Baca Juga: Januari Kelam Real Madrid: Takluk di Super Copa, Tersingkir di Copa Del Rey, Hingga Dipermalukan Levante

"Kita akan terus membuka kran ekspor, karena dengan ekspor, ada geliat ekonomi di masyarakat," tandasnya.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Sumber: KKP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah