Airlangga Hartarto Dorong G20 Bangun Ekonomi Berkelanjutan dan Kembangkan Blue, Green dan Circular Economy

- 14 Juli 2022, 15:13 WIB
Bangun Ekonomi Berkelanjutan, G20 Terus Kembangkan Blue, Green, dan Circular Economy
Bangun Ekonomi Berkelanjutan, G20 Terus Kembangkan Blue, Green, dan Circular Economy /ekon.go.id

JURNAL MEDAN - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong negara-negara G20 untuk mengedepankan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Salah satunya dengan mengembangkan blue, green dan circular economy yang dinilai memiliki potensi dan keuntungan besaru untuk pembangunan ekonomi dunia.

Hal itu disampaikan Airlangga Hartarto dalam sambutannya secara virtual pada Side Event Pertemuan Sherpa ke-2 Presidensi G20 Indonesia, yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 13 Juli 2022.

Baca Juga: Profil Gus Halim Terbaru, Menteri Desa PDTT yang Namanya Trending 1 di Twitter Hari Ini

"Isu-isu lingkungan seperti polusi karbon, degradasi laut dan tanah, hingga sampah plastik mendorong urgensi penerapan pendekatan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Airlangga.

Sementara itu, Direktur Global Relations OECD dan Sherpa OECD untuk G7, G20, dan APEC Andreas Schaal menyebut dengan pendekatan blue, green dan circular economy sebagai konsep yang holistik.

“Pendekatan ini menggabungkan potensi pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan dan inklusi manusia untuk menuai manfaat dalam konsep yang lebih holistik,” ungkap Andreas Schaal.

Baca Juga: Kiano Nangis Ketakutan Saat Melihat Sesuatu di Rumah Ruben Onsu, Warganet TikTok Singgung Hal Gaib

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif CSIS dan Co-Chair T20 Indonesia Yose Rizal Damuri mengatakan ada tantangan yang harus diselesaikan untuk mengimplementasikan pendekatan ekonomi ini secara matang.

"Ada tiga tantangan yaitu masih perlunya perubahan sikap dan cara pandang menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan, kurangnya dukungan finansial, dan belum adanya insentif yang baik untuk penerapan konsep-konsep ini,” ucap Yose Rizal.

Konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular bukanlah konsep baru. Tetapi, dunia baru tersadar akhir-akhir ini akan pentingnya melakukan transformasi dalam pendekatan ekonomi global sehingga menjadi berkelanjutan. Indonesia sendiri sudah mulai menerapkan ketiga pendekatan ekonomi tersebut.

Baca Juga: Bikin Pangling, 10 Wajah Baru Perpustakaan Taman Ismail Marzuki Beserta Fasilitas

Deputi Menteri Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan, konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular telah diterapkan dalam Visi Indonesia 2045 di prioritas nomor 1 dan 6. Ekonomi biru selanjutnya juga telah dibawa dalam pembahasan di Development Working Group dan agenda di ASEAN.

Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN Boediastoeti Ontowirjo menambahkan bahwa BRIN telah berkolaborasi dengan sektor swasta untuk mengembangkan model ekonomi hijau dan sirkular, seperti contoh dalam pengolahan limbah cair kelapa sawit menjadi biogas sumber listrik di Riau.

Baca Juga: Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 37 dan Pengumuman Seleksi Gelombang 36, Cek Disini!

Sebagai penutup, ada tiga pesan yang dapat disimpulkan dari kegiatan seminar ini. Pertama, pergeseran ke arah ekonomi biru, hijau, dan sirkular harus ditempuh karena adanya peluang dan manfaat yang bisa dipetik. Kedua, Indonesia telah berkontribusi dalam merealisasikan wacana global bertransisi ke model ekonomi berkelanjutan melalui berbagai program dan aksi nyata di forum G20. Ketiga, forum G20 dapat memfasilitasi dialog, saling berbagi pengetahuan, teknologi, dan juga best practices dalam ekonomi berkelanjutan.

Dalam closing remark-nya, Co-Sherpa G20 Indonesia (Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian) Edi Prio Pambudi menyampaikan, “Kami berharap berangkat dari seminar di Labuan Bajo, kita akan dapat membangkitkan semangat dan kesadaran baru bagi para peserta untuk menjadikan kolaborasi ekonomi hijau, biru, dan sirkular sebagai konsep terpadu di dalam forum G20.”

Turut hadir dalam acara ini yakni para Sherpa dan delegasi dari berbagai negara anggota G20 dan negara undangan, para perwakilan organisasi internasional, Mr. Joo-Ok Lee dari World Economic Forum, representatif Working Groups dan Engagement Groups G20, serta sejumlah pelaku bisnis.

 

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x