JURNAL MEDAN - Aktris Hollywood Susan Sarandon ungkap kemarahannya di Twitter karena Israel sengaja membunuh jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh.
Di halaman Palestine Chronicles, Susan Sarandon pernah menyebut Israel tidak akan pernah hidup tenang selama menyakiti Palestina.
Susan Sarandon juga menilai pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh sebagai pembungkaman pers yang bertugas memberitakan kepada dunia.
Ia adalah salah satu aktris Hollywood yang serius memperhatikan konflik Israel vs Palestina. Sarandon tegaskan Israel sengaja membunuh Shireen Abu Akleh.
"Shireen Abu Akleh DIEKSEKUSI dengan tembakan di kepala oleh sniper Israel saat mengenakan helm & rompi anti pelurunya yang bertuliskan PERS," demikian tulis Susan Sarandon di akun Twitternya.
Aktris senior Hollywood berusia 75 tahun itu juga berani berkomentar menyinggung dunia politik AS dan Israel yang terus mendukung pembunuhan jurnalis.
"Berapa lama kita akan terus diam sementara 'sekutu' (Israel) kita membunuh jurnalis karena mengatakan kebenaran yang sebenarnya dan tidak menyenangkan?," ujar Susan Sarandon.
Di akun Twitternya @SusanSarandon tampak aktif mengikuti perkembangan konflik Israel vs Palestina.
Ia banyak mengutip dan melakukan retweet terkait Palestina. Termasuk salah satu akun centang biru yang menyebut Shireen Abu Akleh warga AS.
Kebetulan akun tersebut @Dena (Dena Takuri) merupakan salah satu rekan Shireen Abu Akleh sesama jurnalis di Al Jazeera.
"Shireen Abu Akleh juga warga negara Amerika," ujar @Dena.
"Mari kita lihat bagaimana pemerintahan Biden bereaksi terhadap pembunuhannya di tangan militer Israel, yang mendapat $3,8 miliar per tahun dari AS," tulis akun tersebut. ***