Depati Bahrein kemudian melakukan ritual mandi pertobatan yang kemudian dicontoh oleh warga sekitar.
Akhirnya, istilah mandi pertobatan ini menjamur ke hampir seluruh Tanah Melayu sebelum memasuki bulan Ramadhan yang dikenal dengan istilah balimau atau bakasai.
Baca Juga: Gempa Guncang Kabupaten Malang, Mardani dan Said Didu: Innalillahi, Semoga Tidak Ada Korban Jiwa
Balimau, secara harfiah berarti mandi dengan menggunakan limau (jeruk nipis).
Zaman dahulu, warga Minangkabau mandi dengan menggunakan jeruk nipis sebagai pengganti fungsi sabun.
Balimau berarti penekanan makna bahwa ia mandi benar-benar bersih. Itulah yang kemudian dikaitkan dengan ajaran agama Islam, yakni sebagai simbol benar-benar membersihkan diri lahir dan batin menjelang melaksanakan ibadah puasa.
Namun secara umum, esensi balimau sebagai simbol untuk mempersiapkan diri dengan kebersihan ruhani pun bergeser.
Saat ini, balimau lebih dimaknai dengan bertamasya ke tempat-tempat pemandian.***