JURNAL MEDAN - Puasa ramadhan merupakan ibadah yang khas karena bersifat individu. Hanya diri sendiri dan Allah yang tahu apakah seseorang sedang berpuasa atau tidak.
Dalam sabda qudsi-Nya Allah mengatakan, al-Shaumu Li Wa Ana Ajzi bi (Puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang memberikan ganjarannya).
Hadis Qudsi yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim ini ternyata memiliki makna yang mendalam hingga perubahan perilaku dan kualitas sebagai manusia.
Berikut ini adalah cerita tentang puasa ular dan puasa ular yang selalu didengarkan selama puasa. Cerita ini menjadi pelajaran penting bagi orang-orang yang khusyuk beribadah puasa.
Puasa Ular
Untuk menjaga kelangsungan hidupnya ular harus melalui berkali-kali siklus berganti kulit. Dengan begitu ular bertahan dan eksis di ekosistem. Untuk mengganti kulit tersebut sang ular tidak bisa langsung menanggalkan kulit lamanya.
Ular harus BERPUASA dalam kurun waktu tertentu terlebih dahulu. Setelah PUASANYA SELESAI, maka kulit luar akan terlepas lalu muncul kulit yang baru. Dengarkan kisah ini baik-baik:
1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.