Kisah Para Sahabat Dalam Meraih Surga (7): Said bin Zaid, Sahabat yang Mustajab Doanya

- 27 April 2021, 15:02 WIB
Ilustrasi para sahabat Rasulallah
Ilustrasi para sahabat Rasulallah /Tim Jurnal Medan 2

JURNAL MEDAN – Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang-orang mulia. Bahkan yang termulia di tengah umat ini. Dari ratusan ribu sahabat Rasulallah tersebut, ada sepuluh yang paling mulia di antara mereka.

Mereka dikenal dengan sebutan al-mubasyiruna bil jannah (orang-orang yang diberitakan masuk surga). Di antara sepuluh orang itu tersebutlah nama Said bin Zaid radhiallahu ‘anhu.

Said bin Zaid tak seterkenal al-mubasyiruna bil Jannah yang lain. Seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan Abdurrahman bin Auf. Namun hal itu tidak mengurangi kemuliaannya. Kali ini kita akan menyimak catatan ringkas tentang biografi Said bin Zaid radhiallahu ‘anhu. Agar kita lebih mengenal sahabat yang mulia ini.

Baca Juga: PDIP Bertemu PKS di Menteng, Mardani: Oposisi Belajar dari Oposisi

Said bin Zaid adalah seorang yang pertama-tama memeluk Islam. Ia memeluk Islam sebelum Nabi berdakwah di rumah al-Arqam bin Abi al-Aqram. Ia turut serta dalam semua peperangan Rasulullah. Bahkan ia turut ambil bagian juga dalam Perang Yarmuk dan pengepungan Damaskus.

Nama lengkapnya Said bin Zaid bin Amr bin Nufail bin Abdul Uzza al-Adawi. Satu kabilah dengan Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhu. Ia dilahirkan di Mekah 22 tahun sebelum hijrah. Termasuk salah seorang yang pertama-tama memeluk dengan perantara dakwah Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu.

Said bin Zaid menikah dengan adik Umar, Fatimah binti al-Khattab radhiallahu ‘anha. Sementara Umar menikahi saudarinya, yaitu Atikah binti Zaid. Ayahnya, Zaid bin Amr bin Nufail, adalah seorang yang hanif. Meskipun hidup di masa jahiliyah ia tak pernah sujud kepada selain Allah.

Di tengah kegelapan jahiliyah, menjelang wafat ayahnya berkata, “Ya Allah, jika Engkau memang tidak menghendaki kebaikan ini (agama Islam) untukku, maka janganlah Engkau halangi anakku (Sa’id) darinya.” Ia tidak tahu harus mengikuti siapa. Karena di zaman itu belum ada Rasul yang diutus.

 Baca Juga: Bikin Haru! Gedung-gedung di Malaysia Ikut Berkabung atas Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Ini Buktinya

Jaminan Surga Sejak di Dunia

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x