JURNAL MEDAN - I'tikaf menjadi pilihan bagi ummat muslim untuk bisa mendapatakan malam Lailatul Qadar.
Terlebih di bulan Ramadan, Allah SWT akan lipatgandakan pahala bagi orang yang beri'tikaf di dalam Masjid.
I'tikaf adalah berdiam diri di dalam Masjid. I'tikaf dapat dilakukan setiap saat, tetapi khususnya di bulan Ramadan i'tikaf lebih dianjurkan. I'tikaf di bulan Ramadan dianjurkan terutama di sepuluh malam terakhir.
Baca Juga: Mengenal Keluarga Ali Imran (2): Dua Cucu Istimewa yang Allah Angkat Jadi Nabi dan Rasulallah
Berdasarkan sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW menyatakan jika i'tikaf di sepuluh malam terakhir bagai beri'tikaf dengannya (Muhammad SAW).
مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ
Artinya:
"Siapa yang ingin beri’tikaf bersamaku, maka beri’tikaflah pada sepuluh malam terakhir." (HR Ibnu Hibban).
Nabi juga bersabda "Barangsiapa yang beri’tikaf sepuluh hari di bulan Romadhan, maka baginya apahala dua haji dan dua umroh," (HR. Al-Baihaqi, Syu’abil iman : 3 : 425)