Palestina yang Tak Pernah Sepi Rongrongan Yahudi. Mengapa? Ikuti Penjelasannya di Bawah Ini

- 15 Mei 2021, 14:40 WIB
Baitul Magdis
Baitul Magdis /Tim Jurnal Medan 2

Disebut sebagai al Aqshaa` (yang paling jauh), lantaran jauhnya jarak dengan Masjidil Haram. Merupakan masjid terjauh di bumi ini bagi penduduk Mekkah, yang diagungkan dengan mengunjunginya.

Apabila keberangkatan mi’raj beliau (langsung) dari Mekkah, maka penjelasan itu tidak bisa beliau lakukan. Sebab, mereka tidak mungkin mengetahui hal-hal yang ada di langit, kalau beliau memberitahukannya kepada mereka. Sementara mereka pernah menyaksikan Baitul Maqdis, sehingga beliau pun mampu memberitahukan bentuknya.

الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ

(yang telah Kami berkahi sekelilingnya), artinya, yang telah Kami tetapkan berkah di sekelilingnya bagi penduduknya, dalam hal mata pencahariannya, makanan pokoknya, hasil pertanian dan tanaman-tanamannya. Juga dengan banyaknya tanaman, sungai dan kesuburan yang tiada putus.

لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا

(agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami).

Baca Juga: Kode Redeem ML 'Mobile Legends' 15 Mei 2021, Segera Klaim

Imam al Qurthubi memberikan penjelasan, bahwa ini merupakan tanda-tanda (kekuasaan) yang Allah perlihatkan, berupa kejadian-kejadian menakjubkan, yang Rasulullah beritakan kepada orang-orang, mengenai perjalanan Isra`nya dari Mekah menuju Masjidil Aqshaa` dalam satu malam. Yang semestinya biasa ditempuh dalam satu bulan perjalanan. Termasuk juga proses Mi’raj yang beliau alami disertai kemampuan menjelaskan keadaan para nabi satu-persatu, seperti terdapat dalam riwayat Shahih Muslim dan kitab lainnya”.

Penutup pada ayat ini, menetapkan dua nama Allah, yang berkorelasi dengan fakta-fakta di tengah masyarakat Quraisy dalam menyikapi kisah Israa’ dan Mi’raj, yang terbelah menjadi dua, yaitu yang membenarkan, dan yang mendustakan.

Imam ath Thabari berkata,”Sesungguhnya Dzat yang memperjalankan hambaNya pada malam hari, Dia Maha Mendengar ucapan kaum musyrikin. (Dia) Maha Mengetahui segala tindak-tanduk yang mereka kerjakan. Tidak ada sedikit pun yang tersembunyi. Juga tidak ada sesuatu pun yang luput dariNya. Allah meliputi segalanya dengan ilmuNya”[19].

Baca Juga: Sinopsis Hercai, Sabtu 15 Mei 2021 di NET TV: Miran Bawa Reyyan ke Istanbul, Dilsah Masuk Panti Rehabilitasi

Allah telah menetapkan keberkahan bagi wilayah Syam. Dalil tentang penyebutan wilayah Syam sebagai bumi yang berkah banyak disebutkan dalam al Qur`an maupun as Sunnah. Wilayah ini, sebagaimana pemetaan pada masa lampau, meliputi Libanon, Syiria, Yordania dan Palestina.

Dahulu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjadikan keberkahan Syam yang disebutkan oleh dalil-dalil, sebagai sarana untuk mendorong kaum Muslimin agar tetap menghuni Damaskus, tidak lari ke Mesir. Yaitu dengan melawan bangsa Tatar yang berusaha masuk untuk menaklukan Damaskus.

KEBERKAHAN SYAM DALAM AL QUR`AN

Selain ayat pertama surat al Israa` di atas, tidak kurang lima ayat yang menetapkan keberkahan bagi Syam. Di antaranya:

وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ

“Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia“. [al Anbiyaa`/21:71]

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah