Ketujuh: Allah telah mewajibkan pada kaum muslimin untuk berdzikir kepada Allah pada siang dan malam dengan mengerjakan shalat lima waktu pada waktunya. Dari shalat lima waktu itu ada shalat rawatib (qabliyah dan bakdiyah), di mana shalat rawatib itu berfungsi sebagai penutup kekurangan atau sebagai tambahan dari yang wajib.
Baca Juga: Ini 7 Cuitan Kocak Sebutkan Nama Bapak Tanpa Tuliskan Inisialnya, Ada Aldi Taher!
Kedelapan: Antara shalat Isya dan shalat Shubuh ada shalat malam dan shalat witir. Antara shalat Shubuh dan shalat Zhuhur ada shalat Dhuha.
Kesembilan: Dzikir dengan lisan disunnahkan setiap waktu dan yang dianjurkan pada waktu tertentu seperti: Dzikir ba'da shalat wajib, Dzikir pagi dan petang pada ba'da shubuh dan ba'da ashar (yang tidak ada shalat sunnah setelah dua shalat tersebut), Dzikir sebelum dan setelah bangun tidur, dianjurkan berwudhu sebelumnya, dan lain-lain.
Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Siapa yang menjaga dzikir pada waktu-waktu tadi, dialah yang disebut orang yang rajin berdzikir kepada Allah pada setiap waktunya.” (Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:529).***