Naskah Khutbah Jumat 25 februari 2022, Tema: Bahaya Fitnah Dunia dan Cara Menyikapinya Dalam Islam

- 24 Februari 2022, 11:36 WIB
Ilustrasi - Naskah Khutbah Jumat 25 februari 2022, Tema: Bahaya Fitnah Dunia dan Cara Menyikapinya Dalam Islam
Ilustrasi - Naskah Khutbah Jumat 25 februari 2022, Tema: Bahaya Fitnah Dunia dan Cara Menyikapinya Dalam Islam /pixabay.com/asfandyar_in

 

JURNAL MEDAN - Berikut ini contoh teks atau naskah khutbah Jumat singkat dengan tema " Bahaya Fitnah Dunia dan Cara Menyikapinya Dalam Islam".

Menjalani sholat Jumat menjadi salah satu ibadah yang spesial bagi umat Islam yang khusus bagi kaum laki-laki dan mendengarkan Khutbah Jumat menjadi salah satu syarat sahnya.

Tema Khutbah kali ini yang membahas Bahaya Fitnah Dunia dan Cara Menyikapinya Dalam Islam, semoga bisa menjadi salah satu referensi yang tepat bagi khatib.

Contoh naskah Khutbah Jumat kali ini dikuti dari laman pabrikmasjid.com. 

Baca Juga: Fahri Hamzah Minta Menag Jangan Terlalu Dramatisir Soal Terganggu Gonggongan Anjing, Singgung Anjing di IKN

Khutbah Pertama:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Baca Juga: Roy Suryo dan KPI Bakal Laporkan Menag Yaqut Cholil Qoumas Buntut Samakan Suara Adzan dengan Gonggongan Anjing

Allah Subhanahu wa Ta’ala sering memperingatkan seluruh orang beriman dari fitnah dunia dengan segala perhiasannya. Hal ini karena besarnya bahaya dunia, dahsyatnya pengaruhnya , berkilauannya perhiasannya serta kuatnya daya pikatnya terhadap jiwa-jiwa yang lemah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. [Al-Hadid: 20]

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Tema Baik Sangka dan Buruk Sangka Kepada Allah SWT Maupun Kepada Makhluk

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya tentang ayat ini mengatakan, ”Allah mengabarkan hakikat dunia dan seluruh isinya, dan Allah menjelaskan kesudahan dunia dan kesudahan manusia yang menghuninya, bahwa dunia adalah “permainan dan suatu yang melalaikan.”

Raga manusia bermain-main dengan dunia dan hati mereka lalai. Hal ini terjadi dan berlaku bagi mereka yang mencintai dunia. Anda melihat mereka menghabiskan sebagian besar usia mereka dengan kelalaian hati serta lalai untuk mengingat Allah serta lalai akan janji dan ancaman yang ada di hadapan mereka.

Anda juga melihat mereka menjadikan agama sebagai permainan dan kelalaian. Lain halnya dengan orang-orang yang sadar dan bekerja untuk akhirat. Hati mereka penuh dengan dzikir, ma’rifah dan mahabbah.

Mereka gunakan sebagian besar waktu mereka untuk amalan-amalan yang mendekatkan mereka kepada Allah sehingga tidak sempat melakukan perbuatan-perbuatan yang kurang bermanfaat.”

Baca Juga: Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda Kamis 24 Februari 2022: David Lebih Cekatan Jaga Nayaka, Abhimana Syok

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. [Al-‘Ankabut: 64]

Di dalam tafsir al-Mukhatashar disebutkan penjelasan ayat ini sebagai berikut, ”Tidaklah kehidupan dunia ini – dengan segala syahwat dan kenikmatan yang ada padanya-melainkan gurauan dan permainan bagi orang-orang yang tergantung kepadanya, yang tidak lama akan segera sirna.

Dan sesungguhnya negeri Akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya karena keabadiannya. Kalau mereka mengetahuinya niscaya mereka tidak akan mendahulukan yang fana daripada yang kekal.”

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini, Kamis 24 Februari 2022: Live Liga Champion Manchester United vs Atletico Madrid

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Allah Ta’ala telah memberikan perumpamaan tentang dunia tentang kehinaannya dan fananya serta sirnanya keindahannya dengan berfirman,

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا

Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Al-Kahfi: 45]

Orang-orang kafir sangat takjub dengan perhiasan dunia ini karena dia memang cenderung kepada dunia dan menjadikan dunia sebagai tempat menetapnya. Sementara orang beriman mengambil dunia ini sesuai dengan kebutuhannya dan tidak tertipu dengannya.

Baca Juga: Drama Terpaksa Menikahi Tuan Muda TMTM 24 Februari 2022: Sah! Reno dan Natasya Resmi Menikah, Ana Dikhianati

Hal ini karena orang mukmin itu yakin bahwa dunia itu tempat tinggal sementara bukan tempat menetapnya. Bila dia terpukau dengan keindahan dunia, dia akan mengingat akhirat sehingga dunia itu menjadi rendah nilainya bagi dirinya dan tidak terfitnah dengannya.

Dengan demikian fitnah dan cobaan itu bukan hanya dengan kesulitan, kesengsaraan dan sejenisnya saja. Tetapi fitnah itu juga bisa berupa kemakmuran dan kekayaan. Termasuk kemakmuran dan kesenangan itu adalah harta dan anak.” Demikian penjelasan Dr. Sayyid Quthub rahimahullah tentang kandungan ayat ini.

Rasulullah ﷺ telah memperingatkan dalam sejumlah kesempatan tentang berbahayanya fitnah dunia. Di antaranya sebagaimana dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ , beliau bersabda,

إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ

Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau, dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu sebagai khalifah di dunia ini, lalu Dia akan melihat bagaimana kalian berbuat. Maka jagalah diri kalian dari  dunia, dan jagalah dirimu dari wanita. Sesungguhnya penyimpangan pertama kali yang dilakukan Bani Israil adalah dalam hal wanita. [Hadits riwayat Muslim, no. 2742].

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ***

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah