Naskah Khutbah Jumat Terbaru Tema Dunia Hanya Tempat Persinggahan Sementara

- 9 Maret 2022, 21:18 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat Terbaru Bulan Sya'ban 2022
Ilustrasi Khutbah Jumat Terbaru Bulan Sya'ban 2022 /UNSPLASH/Max Komthongvijit.

Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah

Dunia ini sebenarnya jika kita telusuri dari segi pengertian bahasanya yang terambil dari kata danâ, yang artinya adalah dekat/sebentar, dari makna ini bisa dipahami bahwa dunia ini
adalah suatu tempat yang dekat lagi sebentar, hal ini dapat dirasakan ketika kita memakan makanan, yang merasakan lezat dan pahitnya adalah hanya sampai pada tenggorokan saat
sampai diperut, tidak bisa dibedakan rasanya mana makanan yang lezat dan makanan yang tidak lezat. Itulah gambaran kehidupan dunia.

Seperti dalam salah satu ayat dalam al-Qur’an pada Q.S. Al-Kahfi 18:45

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا

“Dan buatkanlah perumpamaan untuk mereka
(manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air hujan yang kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah salah satu penyebab kehilapan manusia adalah karena kecintaan terhadap dunia. Orang yang sangat mencintai dunia segala pikiran dan pandangannya selalu diukur oleh perhitungan dunia, bahkan kadang-kadang ada di antara umat Islam melaksanakan urusan akhirat bukan sebenarnya tujuan akhirat akan tetapi hanya sebagai pengelabuan kepada orang lain untuk mencapai cita-cita dunia.

Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Punya Resep untuk Menjinakkan Striker Arema FC Carlos Fortes

Bangsa kita yang notabene umat yang terbanyak adalah umat Islam, yang tentu saja agama kita sangat mengharapkan perilaku umatnya berjalan sesuai dengan aturan agamanya. Tetapi sebuah pertanyaan adalah mengapa persoalan bangsa kita belum terselesaikan atau paling tidak ada titik terang menuju suatu perubahan perilaku.

Bahkan tampaknya masih memprihatinkan perilaku sebagian masyarakat kita, baik masyarakat maupun masyarakat pemegang kekuasaan yang sangat diharapkan bisa menegakkan aturan tetapi justru mereka itulah yang melanggarnya, pola pikir yang dangkal yang tanpa didasari oleh pengetahuan agama, maka mereka cenderung melakukan pelanggaran itu, sehingga apa yang terjadi, salah satu ungkapan yang terjadi dimasyarakat kita adalah kalau dia boleh melakukannya kenapa kita tidak mencobanya, sehingga dia melakukan sesuatu yang melanggar aturan agamanya.

Inilah budaya yang menggerogoti kehidupan bangsa kita, mumpung ada kesempatan, kapan lagi dimanfaatkan kedudukan itu kalau bukan sekarang. Padahal jabatan itu sebenarnya hanya sebagai sebuah amanat bukan sebuah tujuan dan nantinya di akhirat akan dipertanyakan oleh Allah di akhirat nanti, masing-masing diri adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta
pertanggung jawabannya tehadap yang dipimpinnya.

Jama’ah Sholat Jum’at rahimakumullah

Mempertahankan kebenaran dalam kehidupan kita adalah sesuatu yang sangat langka lagi mahal. Ada orang yang mau berjuang akan tetapi selalu diukur dengan materi, kalau tidak menguntungkan bagi dirinya lebih baik bungkam atau diam daripada kedudukannya digeser.

Memang dunia ini manis rasanya dan enak dipandang, maka manusia tertarik dengannya. Betapa banyak manusia yang hanya memburu dunia setiap saat tidak mengenal waktu, siang
dan malam, panas dan dingin.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah