Khutbah Idul Adha 2022 atau 1443 H, Peristiwa Bersejarah Bulan Dzulhijjah dan Kisah Teladan Nabi Ibrahim

- 24 Juni 2022, 19:20 WIB
Berikut Teks Khutbah Idul Adha Terbaru 2022 atau 1443 H,  Tema Peristiwa Bersejarah Bulan Dzulhijjah dan Kisah Teladan Nabi Ibrahim dalam Berdakwah
Berikut Teks Khutbah Idul Adha Terbaru 2022 atau 1443 H, Tema Peristiwa Bersejarah Bulan Dzulhijjah dan Kisah Teladan Nabi Ibrahim dalam Berdakwah /FreePik

فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلامٍ حَلِيمٍ فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى

“Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, ‘Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!’” (QS. Ash-Shaffat: 101-102)

Maka lihatlah apa respons seorang anak dari dua orang hamba Allah yang taat ini? Sekalipun ia baru pertama berjumpa dengan ayahnya. Meskipun ia berusia masih sangat muda. Walaupun selama ini ia mengenal sosok ayahnya hanya dari cerita yang diulang-ulang olah ibunya saja.

Perhatikan bagaimana tanggapannya?

قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

“Ia menjawab, ‘Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.’” (QS. Ash-Shaffat: 102)

Keluarga kecil ini bergeming meskipun setan tidak henti-hentinya melancarkan serangan untuk menghentikan niat mereka menjalankan perintah Rabbnya. Tipu daya yang nyaris serupa tatkala dahulu setan menggoda Nabi Adam alaihisalam dan istrinya Hawa, hingga mengeluarkan mereka dari Surga.

Ayah, Ibu, dan anak ini bersikeras untuk menjalankan titah Rabbnya sekalipun itu menyelisihi hawa nafsu dan kecenderungan hati mereka. Karenanya, tatkala keduanya telah berserah diri dan Nabi Ibrahim membaringkan putranya atas pelipisnya dan nyatalah kesabaran keduanya, maka kemudian Allah Ta’ala dengan kasih dan sayangnya berfirman,

وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ، قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ، إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاءُ الْمُبِينُ، وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ، وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الآخِرِينَ، سَلامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ، إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ

“Dan Kami panggillah dia, ‘Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, ‘sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian (yaitu).’ Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.’ Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. Ash-Shaffat: 104-111)

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x