Khutbah Idul Adha 2022 atau 1443 H, Peristiwa Bersejarah Bulan Dzulhijjah dan Kisah Teladan Nabi Ibrahim

- 24 Juni 2022, 19:20 WIB
Berikut Teks Khutbah Idul Adha Terbaru 2022 atau 1443 H,  Tema Peristiwa Bersejarah Bulan Dzulhijjah dan Kisah Teladan Nabi Ibrahim dalam Berdakwah
Berikut Teks Khutbah Idul Adha Terbaru 2022 atau 1443 H, Tema Peristiwa Bersejarah Bulan Dzulhijjah dan Kisah Teladan Nabi Ibrahim dalam Berdakwah /FreePik

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبْرُ اَللهُ اَكْبَرُ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهَ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Jamaah shalat Idhul Adha yang dirahmati Allah..

Dari potongan peristiwa bersejarah bulan Dzulhijjah tersebut, setidaknya ada beberapa pelajaran dan hikmah yang bisa kita ambil.

Pertama: Ketaatan membuahkan manisnya iman
Melalui perenungan terhadap peristiwa bersejarah bulan Dzulhijjah itu, kita kan menemukan hikmah bahwa ketaatan akan membuahkan manisnya iman.

Nabi Ibrahim adalah bapak agama Tauhid. Perjalanan dakwahnya menegakkan risalah tauhid sangat panjang berliku. Luar biasa ketaatannya dalam menjalankan segala perintah Allah. Pengorbanannya nyaris tiada duanya, sehingga menjadikannya begitu dicintai Allah dan mendapatkan gelar khalilullah: kekasih Allah.

وَمَنْ اَحْسَنُ دِيْنًا مِّمَّنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَّاتَّبَعَ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَاتَّخَذَ اللّٰهُ اِبْرٰهِيْمَ خَلِيْلًا

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya).” (QS. An-Nisa: 125)

Kecintaan sang khalillah kepada Rabbnya melampaui kecintaannya kepada keluarganya, yakni ayahnya sendiri Uzair, istri, dan anaknya Ismail. Salah satunya tercermin ketika Allah memerintah Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya sendiri, Ismail. Mental seperti ini tentu tidak dapat dicapai melainkan oleh mereka yang telah mendapatkan kemanisan iman.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah