Jika untuk tujuan-tujuan duniawi saja mereka berani berkorban mempertaruhkan nyawa, maka tentu kita umat Islam yang katanya ingin berjumpa dengan Allah kelak di hari kiamat dan ingin mendapatkan jannah-Nya, tentu memiliki alasan lebih kuat lagi untuk berkorban lebih besar dari semua itu.
Dalam satu hadits qudsi disebutkan, Allah Ta’ala berfirman,
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Aku telah menyiapkan bagi hamba-hambaku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas di benak manusia.” (HR. Al-Bukhari No. 3244)
Memiliki sifat rela berkorban itu tidak mudah. Tidak semudah berbicara di mimbar, tidak semudah menulis tulisan, tidak semudah memotivasi dalam seminar, semuanya butuh praktik lapangan.
Allah ta’ala juga berfirman:
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)
Menurut ayat tersebut, harga pengorbanan sangatlah mahal. Mengemban prinsip dan mengimplementasikan teori ke dalam praktik memerlukan banyak pengorbanan untuk benar-benar bisa menjadi kenyataan. Tidak ada Jannah bagi orang yang tidak mau berkorban dan kontribusi untuk menegakkan Islam.
Apakah kita menyangka bahwa kita akan masuk surga padahal kita belum merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang sebelum kita? Tidak ada satu pun manusia di bumi ini yang lebih mulia dan utama daripada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.