Naskah Khutbah Jumat Terbaru Bulan Rabiul Awal, Tema Jangan Sepelekan Waktu, Teks Singkat dan Penuh Haru

- 21 September 2022, 10:00 WIB
Naskah Khutbah Jumat Terbaru Bulan Rabiul Awal, Tema Jangan Sepelekan Waktu, Teks Singkat dan Penuh Haru
Naskah Khutbah Jumat Terbaru Bulan Rabiul Awal, Tema Jangan Sepelekan Waktu, Teks Singkat dan Penuh Haru /Pixabay

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ اْلكَرِيْمِ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ

Urgensi Memanfaatkan Waktu Luang Agar Tidak Menyesal
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Kita sudah mengetahui bahwa waktu luang merupakan nikmat yang agung namun justru kebanyakan orang terlena karenanya, tidak bersyukur kepada yang memberi nikmat tersebut.

Padahal setiap nikmat harus disyukuri apabila ingin bertambah atau tidak sirna. Lantas, bagaimana cara mensyukuri nikmat waktu luang agar kita tidak menyesal dengan sirnanya nikmat ini di kemudian hari?

Syaikh Dr. Abdullah bi Abdurrahman Al-Jibrin rahimahullah memberikan pejelasan kepada kita tentang cara mensyukuri nikmat waktu luang. Menurut beliau caranya adalah sebagai berikut:

Memanfaatkan waktu luang dengan mempelajari ilmu.
Menggunakan waktu luang dengan menghafal al-Quran.
Memanfaatkan waktu luang dengan berdoa dan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, beristighfar dan bertaubat kepada-Nya.
Memanfaatkan waktu luang dengan mencari harta yang halal, misalnya dalam perdagangan yang mubah yang tidak ada syubhat di dalamnya. Dia memiliki tujuan dalam mencari harta tersebut untuk memelihara martabat dirinya, membuat dirinya kaya dan bersedekah dengan harta yang Allah anugerahkan kepadanya.
Semua ini merupakan bentuk-bentuk bersyukur kepada Allah atas nikmat waktu luang. Masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya.”[v]

Demikianlah penjelasan Syiakh Abdullah al-Jibrin rahimahullah. jadi, prinsipnya adalah waktu luang harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

Caranya adalah memanfaatkannya dengan semua hal yang positif, bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga dan bahkan kalau mampu bermanfaat bagi orang lain, selama tidak melanggar maksiat.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah