Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh berkah ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha dan berupaya meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Karena dengan ketakwaan, Allah subhanahu wata’ala akan menjaminkan dua hal untuk kita, yang pertama Allah hapus kesalahan-kesalahan kita dan yang kedua Allah lipatgandakan pahala-pahala amal kebaikan kita. Hal ini sebagaimana yang tersurat dalam al-Quran Surat At-Thalaq ayat 5, Allah berfirman,
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.”
Ma’asyiral muslimin rahimanii wa rahimakumullah, Manusia secara umum punya banyak angan-angan. Saking banyaknya angan-angan manusia dalam kehidupannya, seorang pun di antara mereka tak ada yang sanggup menghitung angan-angannya sendiri.
Angan-angan mereka satu sama lain berbeda, tergantung sudut pandang, cara berpikir, dan kebutuhannya masing-masing.
Misalnya seorang fakir, ia berangan-angan menjadi orang kaya yang bersenang-senang dengan kekayaan yang diimpikannya itu.
Orang yang sakit, ia berharap dan berangan-angan untuk bisa sehat sehingga dengannya ia dapat menikmati lezatnya makanan dan minuman, serunya bepergian ke mana yang ia kehendaki sesuai dengan angan-angannya itu.
Anak yatim, ia berangan-angan menjadi seseorang yang mendapat perhatian lebih dari kedua orang tuanya layaknya seorang anak yang hidup manja di tengah kasih sayang kedua orang tuanya.