Teks Khutbah Jumat Edisi Akhir Tahun 2022, Tema Bolehkah Umat Islam Merayakan Tahun Baru 2023?

- 11 Desember 2022, 18:01 WIB
Teks Khutbah Jumat Edisi Akhir Tahun 2022, Tema Bolehkah Umat Islam Merayakan Tahun Baru 2023?
Teks Khutbah Jumat Edisi Akhir Tahun 2022, Tema Bolehkah Umat Islam Merayakan Tahun Baru 2023? /jurnal medan

Dalam doa di atas, berisi permohonan pada Allah supaya terus berada di atas iman dan dilanggengkan dalam nikmat.

Di antara bentuk keimanan adalah berpegang pada prinsip wala’ dan bara’, yang merupakan salah satu prinsip akidah dalam agama kita. Prinsip bara’ berarti berlepas diri dari ahli kitab, orang musyrik dan orang kafir. Prinsip wala’ mengajarkan pula untuk mencintai muslim lainnya dan berpegang dengan ajaran Islam.

Sedangkan saat ini prinsip ini sudah mulai lepas. Contohnya, kaum muslimin tak punya lagi jati diri yang menunjukkan eksistensinya sebagai seorang muslim. Tidak mau berbangga dengan berkata, “Saya itu MUSLIM.” Lihat saja gaya muslim, mau sama dengan orang kafir. Lihat saja perayaan muslim, ingin sama dengan orang kafir, bahkan ingin merayakan perayaan orang kafir.

Dalam istilah para ulama ada yang disebut dengan tasyabbuh. Tasyabbuh itu dilarang, artinya kaum muslimin dilarang menyerupai non-muslim pada perkara yang merupakan ciri khas mereka.

Contoh sederhana dalam masalah penampilan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak untuk tidak menyerupai non-muslim.

Dalam hadits disebutkan,

جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ

“Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan selisilah Majusi.” (HR. Muslim, no. 260).

خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ، وَفِّرُوا اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ

“Selisilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis.” (HR. Bukhari, no. 5892 dan Muslim, no. 259)

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah