Referensi Khutbah Jumat Terbaru Singkat Edisi 30 Desember 2022. Beriman dengan Hati, Lisan dan Perasaan

- 28 Desember 2022, 21:48 WIB
Referensi Khutbah Jumat Terbaru Singkat Edisi 30 Desember 2022. Beriman dengan Hati, Lisan dan Perasaan
Referensi Khutbah Jumat Terbaru Singkat Edisi 30 Desember 2022. Beriman dengan Hati, Lisan dan Perasaan /Pixabay

لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ
“Tidak ada iman bagi mereka yang tak memiliki amanah.”

Amalan lisan adalah ucapan yang baik yang dilafadzkan oleh lisan. Seperti: membaca Alquran, berdzikir mengingat Allah ﷻ, amar makruf nahi mungkar, berdakwah, semua ini disebut keimanan.

Ibadallah, Keimanan itu, selain berbentuk mengerjakan amal ketaatan yang mendekatkan diri kepada Allah, iman juga berbentuk meninggalkan yang diharamkan. Seperti: perbuatan-perbuatan yang haram, berdosa, dan membinasakan. Nabi ﷺ bersabda,

لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلَا يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلَا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ شَرَفٍ يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ أَبْصَارَهُمْ فِيهَا حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ

“Tidaklah berzina seorang pezina, ketika berzina ia dalam keadaan beriman, tidaklah seorang pencuri, ketika ia mencuri dalam beriman, tidaklah seorang peminum khamr, ketika ia meminumnya ia dalam keadaan beriman, tidaklah seorang yang menjarah suatu jarahan yang berharga yang disaksikan oleh manusia, ketika ia menjarahnya dalam keadaan beriman.”

Ibadallah, Dan keimanan harus dijaga keistiqomahannya dalam menaati Allah. Dan menjauhkan diri dari hal-hala yang memalingkan dan menghalangi seseorang dari keimanan. Nabi ﷺ pernah ditanya oleh Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi

قُلْ لِيْ فِيْ اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً , لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًاغَيْرَكَ. قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ , ثُمَّ اسْتَقِمْ . رواه مسلم
“Wahai Rasulullah! Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah perkataan yang tidak aku tanyakan kepada orang selain engkau.’ Beliau menjawab, ‘Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah,’ kemudian istiqamahlah.’”

Ibadallah, Siapa yang Allah muliakan dengan keimanan ini kemudian istiqomah di atasnya hingga wafat, maka ia adalah seorang yang sukses dengan kesuksesan besar. Allah ﷻ berfirman,

﴿إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّـنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَـتَنَـزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ (30) نَحْنُ أَوْلِـيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.” (QS:Fushshilat | Ayat: 30-31)

بارك الله لي ولكم في القرآن الكريم ، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذِّكر الحكيم . أقول هـٰذا القول ، وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كلِّ ذنب فاستغفروه يغفر لكم إنّه هو الغفور الرّحيم .

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah