Naskah Khutbah Jumat Tema Bulan Syawal Singkat, Tetap Menjaga Kebiasaan Baik Seperti di Bulan Ramadhan

- 4 Mei 2023, 12:29 WIB
Naskah Khutbah Jumat Tema Bulan Syawal Singkat, Tetap Menjaga Kebiasaan Baik saat di Bulan Ramadhan
Naskah Khutbah Jumat Tema Bulan Syawal Singkat, Tetap Menjaga Kebiasaan Baik saat di Bulan Ramadhan /pixabay

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْداً كَثِيْراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
أما بعد أيها المؤمنون :

Sesungguhnya Allah Ta’ala menyariatkan kepada kita melalui lisan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam agar kita melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawwal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian dia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, itu seperti puasa sepanjang tahun.” [HR. Muslim].

Nabi menjelaskan bahwanysa satu kebaikan itu dilipat-gandakan menjadi sepuluh kebaikan. Satu bulan Ramadhan sama denga sepuluh bulan. Dan enam hari dikalikan sepuluh sama dengan enam puluh hari atau dua bulan. Dengan demikian sama dengan satu tahun.

Oleh karena itu ibadallah, siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian disertai dengan enam hari puasa Syawwal bagaikan berpuasa sepanjang tahun. Apabila ada yang bertanya, ‘Mengapa harus di bulan Syawwal, tidak di bulan Dzul Qa’dah atau Dzul Hijjah misalnya? Mengapa tidak berpuasa enam hari di bulan-bulan lainnya supaya terhitung satu tahun? Kita jawab ‘Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lah yang mengaitkannya dengan Syawwal’.

Beliau kaitkan dengan Syawwal ini karena ada faidahnya. Para ulama merenungkan faidah-faidahnya, di antaranya:

Pertama: Puasa enam hari di bulan Syawwal mirip seperti sunnah rawatib ba’diyah bagi puasa wajib Ramadhan. Dan sunat rawatib posisinya adalah langsung setelah ibadah wajib.

Kedua: Puasa enam hari di bulan Syawwal menutupi kekurangan puasa Ramadhan. Sehingga seorang mukmin bisa bersegera menutupi kekurangan puasa Ramadhannya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal.

Ketiga: Puasa enam hari di bulan Syawwal menunjukkan kuatnya iman dan kecintaan seorang hamba untuk menaati Allah Ar-Rahman. Setelah dia menunaikan puasa wajib, dia tidak berhenti beribadah kepada Allah. Dia mencari puasa lainnya padahal itu tidak diwajibkan. Ini menunjukkan kuatnya iman.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah