Video Kerumunan Warga Antri Urus KIS di Depok Viral, Ini Penjelasan Kadinsos

24 Januari 2021, 09:54 WIB
Kepala Dinas Sosial Kota Depok, Usman Haliyana /Jurnal Medan/Ahmad Fiqi Purba

 

JURNAL MEDAN, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Depok, Usman Haliyana membenarkan adanya kerumunan akibat antrian di loket pelayanan pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di kantornya yang beredar di Media Sosial baru-baru ini.

"Ia benar (ada penumpukan warga di loket Dinsos_red), informasinya seperti itu," kata Usman kepada wartawan Minggu, 24 Januari 2021.

Usman mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran Dinsos Depok sejak tanggal 18 sampai 20 Januari 2021 meniadakan layanan tatap muka, karena adanya pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Jadi Komisaris PTPN V, Jansen Sitindaon: Jujur, Menurutku Kurang Pas

"Karena kami sedang meniadakan layanan tatap muka, karena ada pegawai yang positif Covid-19," katanya.

Usman menjelaskan, kerumunan yang beredar di media sosial itu merupakan warga yang sedang mengurus KIS APBD.

"Itu untuk pengurusan KIS APBD. Kami hanya memverifikasi dan membuat rekomendasi saja. Setelah itu pengurusannya ke Dinkes dan BPJS," katanya.

Baca Juga: Tersandung Kasus Plagiat, Kemendikbud Tetap Lantik Muryanto Amin Sebagai Rektor USU

Disebutkan Usman, selama meniadakan layanan tatap muka, Dinsos Depok mengalihkan pelayanan secara daring atau online dengan memaksimalkan layanan WhatsApp.

"(Selama loket tutup_red) Kami buka layanan secara daring, melalui WhatsApp. Petugas kami stanby, bisa langsung menghubungi," ujarnya.

Dikatakan Usman, saat ini, loket pelayan di kantor Dinsos Depok telah kembali dibuka. Namun, guna mencegah adanya penyebaran Covid-19, pihaknya membatasi jam pelayanan hingga pukul 12.00.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Akan Kembali Dapat Jabatan Baru, Gantikan Mendiang Bob Hasan

"Sudah (dibuka kembali_red). Cuman kita batasi sampai jam 12.00, sesuai nomor antrian 25 hingga 30 orang. Karena kami sedang menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)," pungkasnya.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler