Anies Baswedan: Sejak Awal Pandemi, Ratusan Faskes di Jakarta Dinaikkan Kapasitas Jadi RS Rujukan Covid-19

28 Januari 2021, 15:51 WIB
Gubernur Anies Baswedan saat memperlihatkan pasien yang baru saja wafat di rumah sakit dari layar ruang kontrol . ///Twitter.com// @aniesbaswedan

JURNAL MEDAN- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sejak awal Pandemi Covid-19 merabak ke Indonesia awal Maret 2020 Provinsi DKI Jakarta telah melakukan antisipasi dengan meningkatkan kapasitas dari fasilitas kesehatan yang sudah ada.

"Hari ini ada 101 RS rujukan COVID-19 di DKI Jakarta, dari yang tadinya hanya 8 RS rujukan pada Maret 2020. Sejak awal pandemi kita telah mengantisipasi dengan meningkatkan kapasitas dari fasilitas kesehatan yang sudah ada" kata Anies seperti dikutip dari laman Facebook pribadinya, Kamis 28 Januari 2021.

Baca Juga: Pelaku Kejahatan Bunuh Induk Orangutan, Anaknya Dijual di Facebook dan WhatsApp

Anies menjelaskan, salah satu fasilitas kesehatan yang kapasitasnya dinaikkan adalah RSUD Kramat Jati.

RSUD Kramat Jati kata Anies dulunya merupakan puskesmas, lalu naik kelas menjadi RSUD tipe D.

"Selesai direnovasi pada akhir 2018, alhamdulillah membantu penanganan COVID-19 di tahun 2020," kata Anies.

Baca Juga: Sindir Sri Mulyani Soal Dana Wakaf, Rizal Ramli: Ketika Terdesak, Rayu dan Manfaatkan Dana Ummat

Lebih lanjut Anies mengatakan, hingga saat ini sudah kapasitas RSUD milik Provinsi DKI yang dikonversi menjadi penanganan khusus COVID-19 sudah 63%.

"Kita akan dorong terus dan juga berkolaborasi dengan RS swasta untuk konversi lebih banyak kapasitasnya utk penanganan COVID-19," katanya.

Sementara itu, mantan Mendikbud itu menyebut kapasitas testing provinsi DKI Jakarta juga terus meningkat hingga 135.000 orang per minggu (12x standard WHO), dengan 85% tes di Jakarta adalah kepada orang suspect, probable dan contact tracing.

Baca Juga: Vietnam, Thailand Masuk 10 Besar Negara Dengan Penanganan Covid Terbaik, AS dan Inggris Amburadul

"Peningkatan kapasitas testing juga diiringi dengan peningkatan tenaga contact tracing, tahun lalu kita telah merekrut 1545 tenaga contact tracing," ujarnya.

Tidak hanya itu, tenaga kesehatan profesional di Jakarta juga terus diingkatkan. Anies menyampaikan hampir setahun bekerja penuh semangat membuat tenaga medis di Jakart terampil dan lebih siap menangani kasus-kasus COVID-19.

"Tapi penambahan tenaga kesehatan ada batasnya dan butuh waktu, karena itu laju penularan COVID-19 harus terus ditekan. Ini hanya bisa dilakukan bersama-sama melalui disiplin 3M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan)," tukasnya.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler