Banyak Orang Cari Muka ke Jokowi, Pengamat: Gibran Tak Berpengalaman, Belum Layak Capres 2024

9 April 2021, 15:53 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menerima kunjungan Ahok, ia mengaku belajar banyak hal dari Ahok. /Instagram/@gibran_rakabuming.

JURNAL MEDAN - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka belum layak menjadi calon presiden (Capres) di tahun 2024.

Menurut dia, Gibran harus membuktikan kapasitas kepemimpinan layaknya sang ayah yang kini menjadi presiden RI yakni Joko Widodo.

Selain itu, Jamiluddin juga mengkritik orang-orang bermental Asal Bapak Senang (ABS). Orang-orang ini sedang aktif cari muka ke Jokowi, bapaknya Gibran.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 saat Berpuasa, Amankah?

Baca Juga: Tak Terima Putrinya Dihamili, Seorang Ayah di Langkat Bunuh Pacar Anaknya

Saat ini, kata dia, Gibran semakin nyaring disebut sebagai capres setelah Wali Kota Solo itu dikunjungi para tokoh nasional dan beberapa menteri.

Diantaranya yang mengunjungi Wali Kota Gibran adalah Ahok, Anindya Bakrie, Fahri Hamzah, Ahmad Muzani, Muhaimin Iskandar, Muhaimin Iskandar, Menhub Budi Karya, Menag Yaqut Cholil, Menaker Ida Fauziah, Meneg BUMN Erick Thohir, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Bagi orang yang objektif, tentu tidak cukup alasan untuk mendorong Gibran untuk nyapres 2024. Sebab, hingga saat ini belum ada prestasi Gibran yang layak dibanggakan," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Jumat 9 April 2024.

Ia menuturkan, gebrakan Gibran sejauh ini sebagai Wali Kota Solo juga belum ada yang moncer. Gibran baru minta semua kepala dinas punya medsos dan siap berantas prostitusi online.

Baca Juga: Lelah Menunggu Jokowi, Ratusan Pengungsi Bencana Alam di Kaki Gunung Ile Boleng Flores Timur Terpaksa Dirawat

Selain itu, Gibran bersama Kapolres Surakarta juga mengobrak-abrik lokasi prostitusi di Kawasan Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Solo.

"Dengan gebrakan seperti itu, tentu semakin sulit untuk menginventarisasi prestasi Gibran di level lokal. Kalau pun itu dianggap prestasi, mungkin saat Gibran terpilih sebagai wali kota Solo," jelasnya.

Elektabilitas Gibran untuk calon presiden juga belum muncul pada berbagai survei. Ini mengindikasikan, Gibran belum diperhitungkan dikancah nasional, khususnya untuk kandidat presiden.

"Jadi, tanpa prestasi yang memadai dan elektabilitas yang tidak jelas, Gibran didorong-dorong oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka ini hanya para petualang politik yang tujuannya hanya mencari keuntungan finansial," kata dia.

Baca Juga: Ingatkan Isran Noor, Rizal Ramli: Tugas Penentu Masuk Surga Jangan Diambil Alih Hanya untuk Menjilat Penguasa

Menurut Jamiluddin, Gibran harus dibiarkan menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Solo. Rakyat Solo juga menanti janji-janji Gibran untuk diwujudkan.

"Biarkan waktu yang menjawab, apakah Gibran nantinya layak menjadi capres. Namun untuk saat ini, pastinya Gibran sangat tidak layak untuk didorong jadi capres 2024," tegasnya. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler