Kenapa Pasien Isoman Banyak yang Meninggal? Ini Jawaban Tegas Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban

16 Juli 2021, 19:49 WIB
Kenapa Pasien Isoman Banyak yang Meninggal? Ini Jawaban Tegas Ketua Satgas Covid IDI Zubairi Djoerban /Pemkab Bantul

JURNAL MEDAN - Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan banyak pasien Covid-19 yang meninggal sedang isolasi mandiri (isoman) dikarenakan tidak mendapatkan perawatan.

"Jawaban saya clear. Karena banyak pasien dengan keluhan berat tidak bisa masuk ke rumah sakit. Artinya, tidak 100 persen pasien Covid-19 itu sebenarnya boleh isoman begitu saja," kata Zubairi Djoerban di akun Twitter-nya, Jumat 16 Juli 2021.

Seperti diketahui lonjakan penderita Covid di masa PPKM Darurat membuat rumah sakit dan tenaga kesehatan kewalahan menghadapi pasien Corona.

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 Pastikan Stok Obat Covid Bagi Warga Isoman

Banyak rumah sakit yang menolak pasien sehingga salah satu solusi melawan penyebaran Covid-19 adalah melakukan isoman.

Selain itu, Zubairi Djoerban mengingatkan bahwa pasien Covid-19 yang boleh isoman itu adalah yang hasil rontgen parunya normal dan saturasi oksigennya tidak drop.

"Jadi, perlukah orang yang isolasi mandiri itu di-rontgen? Ya perlu. Sebab, kalau ditemukan pneumonia pada dirinya, maka perawatannya akan beda total. Terima kasih," jelas Zubairi Djoerban.

Sebagai informasi, data kasus positif Covid di Indonesia pada Jumat 16 Juli 2021 tercatat sebanyak 54.000 kasus. Secara keseluruhan kurva masih naik meski pada Kamis 15 Juli tercatat 56.757 kasus positif.

Dalam tiga hari beruntun kasus positif di RI selalu menembus angka 50 ribu. Ini sebagai peringatan bahwa angka-angka tersebut masih akan terus naik seiring inkubasi varian baru Delta.

Baca Juga: Data Kasus Positif dan Kematian Covid 1-16 Juli 2021 di Indonesia: Kurva Masih Naik, Kematian Tembus 1.205

Yang paling mengejutkan adalah jumlah kematian pada hari ini mencapai 1.205 orang. Angka psikologis tersebut sebagai peringatan karena selama bulan Juli tercatat dua kali angka kematian menembus 1.000 yakni tanggal 7 Juli dan 11 Juli.

Dan, Indonesia masih menuju puncak pandemi yang angkanya terus bertambah. Masyarakat diminta untuk menerapkan protokol ketat dan disiplin dalam perilaku 5M. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler