Pak Menteri Nadiem Makariem, Hati-hati Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Mayoritas Anak Belum Divaksin

31 Agustus 2021, 16:05 WIB
Pak Menteri Nadiem Makeriem, Hati-hati Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Mayoritas Anak Belum Divaksin /Kemendikbud Ristek

JURNAL MEDAN - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim telah memperbolehkan pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) di sekolah yang termasuk dalam wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3. The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) mengingatkan Mendikbud Ristek agar hati hati menggelar pembelajaran tatap muka karena mayoritas anak belum divaksin.

Menindaklanjuti keputusan menteri tersebut, beberapa provinsi telah memutuskan untuk menggelar PTM terbatas mulai 30 Agustus 2021 kemarin. Salah satunya Provinsi DKI Jakarta.

Dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 883 Tahun 2021, terdapat 610 sekolah yang diizinkan untuk melakukan tatap muka terbatas di DKI Jakarta, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas/kejuruan, setelah melalui asesmen. Asesmen tersebut meliputi kesiapan perlengkapan, koordinasi tentang protokol kesehatan, kondisi orangtua, kondisi peserta didik, dan hal-hal lainnya yang disyaratkan.

Baca Juga: Siap-siap, Guru Honorer dan Non PNS akan Terima BSU Rp 1,8 Juta dari Kemendikbud September 2021

Selain DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat juga memberi izin bagi sekolah-sekolah yang masuk dalam wilayah PPKM level 3 untuk melakukan PTM terbatas.

Peneliti Bidang Sosial TII, Nisaaul Muthiah, PTM terbatas penting untuk dilakukan mengingat banyaknya kendala yang dialami oleh anak dan orang tua saat melakukan Pembelajaran Jarak Jauh/PJJ.

Namun, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan di masing-masing provinsi harus benar-benar memperhatikan tingkat penyebaran coronavirus disease-2019 (COVID-19) di masing masing wilayah, sebelum memberi izin pada sekolah untuk melakukan PTM terbatas.

Baca Juga: 6 Kriteria Guru Honorer dan Non PNS yang Terima BSU Rp 1,8 Juta Kemendikbud Ristek, Cair September 2021

Nisaaul juga menghimbau berbagai pemangku kepentingan di dunia pendidikan untuk berhati-hati, karena jumlah anak usia 12-17 tahun yang sudah divaksin masih sangat minim, yakni 9,87 persen.

“PTM terbatas ini penting, utamanya untuk anak yang benar-benar kesulitan dalam melakukan PJJ. Namun, kita semua harus berhati-hati. Jumlah anak yang sudah divaksin sangat minim, apalagi pada anak SD. Mayoritas anak SD belum mendapat vaksin, karena sejauh ini vaksin hanya tersedia untuk anak usia 12-17 tahun. Begitu juga pada anak TK dan PAUD,” ujar Nisaaul kepada JURNAL MEDAN, Selasa, 31 Agustus 2021.

Menurut Nisaaul, Kementerian Kesehatan sebaiknya mempercepat proses vaksinasi pada anak-anak, agar mereka aman dari virus saat melakukan PTM terbatas.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Ucapan Selamat Hari Pelanggan Nasional 2021, Cocok Dibagikan ke Medsos

Selain itu, Nisaaul juga berpesan agar dinas dan satuan pendidikan benar-benar memperhatikan checklist kesiapan sekolah. Jangan sampai sekolah menggelar PTM terbatas jika checklist tersebut belum terpenuhi.

“Sebaiknya masing-masing sekolah juga memiliki Satgas COVID-19, yang ditujukan untuk mengawasi berlangsungnya PTM, mulai dari proses kedatangan hingga kepulangan siswa, agar semuanya dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Hal tersebut penting agar semua anak bersekolah dengan aman,” tandasnya.***

Editor: Marzuki Manurung

Tags

Terkini

Terpopuler