KPU Launching Tahapan Pemilu 2024, Ketua DPR Puan Maharani: Tak Ada Lagi Wacana dan Ruang Penundaan

14 Juni 2022, 21:11 WIB
Ketua DPR Puan Maharani memberikan kata sambutan di acara Launching Tahapan Pemilu 2024 di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa 14 Juni 2022 //Arif Rahman/Jurnal Medan

JURNAL MEDAN - Ketua DPR RI Puan Maharani tegaskan tidak ada lagi ruang bagi wacana penundaan Pemilu 2024.

Hal itu diungkapkan Puan Maharani saat menghadiri Launching Tahapan Pemilu 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022.

"Tidak ada pembahasan untuk penundaan. Tidak ada pembahasan untuk mengulur-ngulur, melainkan jelas dari awal sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum bahwa Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali," kata Ketua DPR RI saat memberikan kata sambutan.

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Unang Parmeam Meam Au - Joel Simorangkir, Unang Gabusi Au Ito Unang Marsandiwara Ho

Puan Maharani bersama sejumlah pejabat negara lain dan penyelenggara pemilu kemudian menyalakan sirine tanda dimulainya Tahapan Pemilu 2024.

Terhitung sejak 14 Juni 2022, maka selama 610 ke depan merupakan hari menuju pemungutan suara tanggal 14 Februari 2024.

DPR, kata Puan, bersama Pemerintah dan KPU serta banyak elemen masyarakat lainnya sudah berkomitmen bahwa di tahun 2024 Pemilu harus dilaksanakan.

Ia juga mengingatkan agar semua pihak tidak memandang Pemilu di Indonesia sebagai sekadar mekanisme demokrasi.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1053 dan Raw Scan Bahasa Indonesia, Bounty Terbaru Rilis Dan Kemunculan SSG

"Pemilu di Indonesia tidak boleh kita anggap sebagai rutinitas 5 tahunan saja. Pemilu memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia," jelas Puan.

Pemilu di era demokrasi modern menjadi arena bagi rakyat untuk memilih para Pemimpin eksekutif, mulai dari Bupati/Walikota, Gubernur, sampai Presiden dan Wakil Presiden.

"Dengan kedudukan strategisnya, hasil Pemilu akan sangat menentukan wajah kehidupan berbangsa dan bernegara, setidaknya untuk 5 (lima) tahun ke depan," ucapnya.

Selain itu, Puan juga mengingatkan pemilu ibarat ibarat pisau bermata dua.

Baca Juga: Deretan Artis Cilik India dengan Bayaran Termahal pada Tahun 2022, Ada Harshaali Malhotra Hingga Sara Ajun

Penyelenggaraan Pemilu yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi bisa menjadi bumerang bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia mengutip pernyataan Presiden Soekarno pada penyelenggaraan Pemilu tahun 1955.

Bahwa pemilihan umum jangan menjadi tempat pertempuran perjuangan kepartaian yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.

Puan mengatakan, atmosfer Pemilu 2024 telah mendekati kekhawatiran yang pernah disampaikan oleh Bung Karno tersebut.

Baca Juga: Jokowi Reshuffle Kabinet 15 Juni 2022?, Istana: Semua Kewenangan Ada Pada Presiden

"Pemilu adalah arena kompetisi, bukan pertempuran di antara anak bangsa,” tegasnya.

Puan juga berpesan bahwa di alam demokrasi Indonesia tidak ada permasalahan yang tidak bisa dimusyarawahkan.

"Sepanjang spirit dalam bermusyawarah dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan Indonesia,” ujarnya.

Sebaliknya, jika spirit Pemilu dibawa mengarah kepada pertempuran yang berorientasi pada melukai kompetitor.

Baca Juga: Link Nonton Anime Yuusha Yamemasu Episode 11 Sub Indo HD. Ini Spoiler dan Jadwal Rilis Terbaru

Pemilu, kata dia, bisa menjadi ajang kompetisi tidak sehat, yang pada berakhirnya bisa mengarah pada dis-integrasi bangsa.

"Melalui Pemilu marilah kita mendengar suara, harapan, dan impian rakyat Indonesia tentang apa yang mereka ingin negara wujudkan untuk kesejahteraan hidup rakyatnya," pungkasnya. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler