PSMS Medan Hormati Keputusan Operator Kompetisi Menunda Liga 2 Karena Duka Akibat Tragedi Kanjuruhan

3 Oktober 2022, 21:31 WIB
Tragedi Kerusuhan Sepakbola di Kanjuruhan, PSMS Medan Ikut Berduka: Tidak ada pertandingan yang sebanding dengan nyawa /Instagram @pssi

JURNAL MEDAN - Manajemen PSMS Medan menghormati keputusan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi menunda Liga 2 2022-2023 selama dua pekan.

Penundaan terjadi karena tragedi berdarah kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 yang memakan korban jiwa 125 orang.

Keputusan PT LIB tertuang dalam surat bernomor 584/LIB-KOM/X/2022 tanggal 3 Oktober 2022, ditandatangani Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita.

Baca Juga: Kapolri Copot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat Buntut Tragedi Kanjuruhan

Direktur Teknik PT. Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi PSMS Andry Mahyar Matondang sangat menghargai keputusan penundaan tersebut.

"Kami dari manajemen PSMS menghargai apa yang telah menjadi keputusan dari LIB dan PSSI," kata Andry Mahyar Matondang kepada awak media, Senin malam 3 Oktober 2022.

Surat resmi PT LIB tentang penundaan Liga 2 selama dua pekan karena duka Tragedi Kanjuruhan. Screenshot

Penundaan tidak membuat aktivitas dan latihan PSMS berhenti karena Joko Susilo cs tetap mempersiapkan diri untuk menghadapi laga selanjutnya.

"PSMS tetap mempersiapkan diri dan intinya kami tetap berharap liga (musim ini) terus berjalan sampai selesai," ujarnya.

Baca Juga: PSMS Medan Belum Terima Surat Penghentian Liga 2 Untuk Sementara Akibat Tragedi Kanjuruhan

Andry Mahyar juga berharap sepakbola Indonesia tidak sampai sanksi banned oleh otoritas sepak bola tertinggi dunia, FIFA.

Menurut dia, tragedi Kanjuruhan bukanlah kerusuhan antar suporter, melainkan insiden kemanusiaan.

Selain itu, PSMS mendukung penuh investigasi yang dilakukan pemerintah, Polri, PSSI dan pihak lainnya terkait tragedi Kanjuruhan.

"Kita berharap liga tetap berjalan dan tidak di banned. Memang benar ada suatu kejadian yang masif yang menimpa korban cukup besar, namun hal itu tidak bisa dijadikan alasan atau mencerminkan sepak bola Indonesia, tidak bisa seperti itu. Ini murni tragedi kemanusiaan bukan rusuh antar suporter," jelasnya.

Baca Juga: Menko Polhukam Jadi Komandan TGPF Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Tim Bekerja Tuntas Dalam Waktu Sebulan

Menutup penjelasannya, Andry menyatakan dukungan penuh terhadap investigasi yang dilakukan pemerintah bersama Polri, PSSI, LIB dan lainnya.

Apalagi pemerintah telah membantuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) tragedi Kanjuruhan yang dipimpin langsung Menko Polhukam Mahfud MD.

"Kami PSMS Medan mendukung penuh," pungkasnya.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler