Soal Kerumunan Kunjungan Presiden, Emrus Sihombing: Seharusnya Tidak Terjadi Jika Tim Komunikasi Bekerja

- 25 Februari 2021, 11:33 WIB
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing. /ANTARA/HO/Emrus Sihombing/

JURNAL MEDAN - Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing ikut bersuara mengomentari kerumunan saat Presiden Jokowi mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meresmikan program Food Estate, pada Selasa, 23 Februari 2021 lalu.

Emrus mengatakan kerumunan tersebut seharusnya tidak terjadi jika tim komunikasi Presiden dari komunikolog menjalankan fungsinya dengan baik.

"Kerumunan dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Sikka yang berujung kerumunan warga seharusnya bisa diprediksi sebelum kejadian, jika Tim Komunikasi Presiden dari para komunikolog dan mereka berfungsi sekaligus penasehat Presiden bidang komunikasi," kata Emrus dalam keterangan tertulis, Kamis 25 Februari 2021.

Baca Juga: Aksi Polisi Koboi di Cengkareng, Tiga Tewas Ditembak, Satu Korban Anggota TNI

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Kamis 25 Februari 2021: The Voice Kid Indonesia dan Big Movies The Huntsman - Winter's War

Lebih lanjut, Emrus mengatakan tim komunikasi presiden harus, bahkan mutlak memberi pandangan dan nasehat kepada Presiden agar tidak lewat dari jalur tersebut atau memberi alternatif lain dengan menumpang Helikopter.

"Jadi, Tim Komunikasi Presiden tidak boleh berperilaku seperti, 'ada perintah', 'ada petunjuk' 'ada arahan' dan sejenisnya dalam konteks 'membeo', dalam rangka mengelola opini publik dan keberadaan Presiden dalam wacana publik," katanya.

"Jika ada di Tim Komunikasi Presiden berperilaku 'membeo' harus segera dievaluasi untuk direposisi karena sangat berpotensi mengganggu pengelolaan komunikasi kepresidenan," lanjutnya.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari ini Kamis 25 Februari 2021: Ada Drakor Come Back Mister dan Oh My Ghost hingga Hercai

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah