Kasus Tembak Mati FPI Tol Cikampek Belum Beres, Kini Anggota TNI Ditembak, IPW: Jakarta Makin Tak Aman

- 25 Februari 2021, 11:47 WIB
Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane.
Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane. /Twitter/

JURNAL MEDAN - Indonesia Police Watch (IPW) mendesak oknum polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan di Cengkareng yang menyebabkan tiga orang tewas pada Kamis dini hari, 25 Februari 2021 dijatuhi hukuman mati.

Selain itu, IPW juga meminta Kapolres Jakarta Barat segera dicopot dari jabatannya. Untuk ini, IPW memiliki dua alasan.

Pertama, sebagai penanggung jawab keamanan wilayah, Kapolres Jakbar membiarkan ada kafe yang buka hingga pukul 04.00 WIB.

Baca Juga: Aksi Polisi Koboi di Cengkareng, Tiga Tewas Ditembak, Satu Korban Anggota TNI

Baca Juga: Usai SBY Tunjuk Hidung Moeldoko, Tagar #KebakaranJenggot Trending di Twitter

"Padahal saat ini tengah pandemi Covid-19," demikian keterangan Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Kamis, 25 Februari 2021.

Kedua, Kapolres kurang memperhatikan perilaku anak buahnya hingga terjadi peristiwa brutal yang diduga dilakukan anak buahnya di wilayah hukumnya.

"Aksi brutal polisi koboi ini juga sangat memprihatinkan. Sebab, kasus tembak mati enam laskar FPI di Km 50 tol Cikampek saja belum beres, kini Polda Metro Jaya masih harus menghadapi kasus tembak mati tiga orang di Cengkareng," jelas Neta.

Parahnya lagi, korban yang ditembak oknum polisi itu adalah anggota TNI.

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah