Network
JURNAL MEDAN - Panitia Bung Hatta Award mengaku kaget mendengar Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah pada Jumat malam, 26 Februari 2021.
Akun Twitter @BungHattaAward mengatakan Nurdin Abdullah pernah meraih penghargaan anti korupsi saat menjadi Bupati Bantaeng selama dua periode 2008-2013 dan 2013-2018.
"Kami sangat terkejut & prihatin dengan berita tentang pak Nurdin Abdullah pagi ini. Beliau mendapat award tahun 2017 ketika masih menjabat Bupati Bantaeng, Sulsel," demikian cuitan akun @BungHattaAward.
Pihak Bung Hatta Award, menurut akun tersebut, menyatakan sedang menunggu konferensi pers KPK terkait hasil pemeriksaan 1x24 jamnya.
"Terima kasih atas perhatian kawan2 semua," jelas akun tersebut.
Selain itu, bukan Netizen Indonesia namanya kalau tak bisa nyinyir dan selalu mengomentari setiap OTT yang dilakukan KPK.
Nurdin Abdullah juga mendapatkan komentar dan nyinyiran yang sama usai diketahui terkena OTT dan langsung dibawa ke Jakarta pada Sabtu, 27 Februari 2021.
Sebagai informasi, di luar jabatan politiknya, Nurdin Abdullah merupakan akademisi sekaligus Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin yang bergelar profesor.
"Udah Professor juga om. Berarti bener kata Ustadz Sanusi. Pendidikan tinggi kadang gak berbanding lurus sama Ahlak," ujar akun @Nugiebukanarti1.
Akun @Adeidas seolah tak percaya Bupati Bantaeng dua periode tersebut bisa kena OTT.
Reputasi yang dibangun dengan baik dan relatif dianggap sukses selama menjadi bupati hancur dalam sekejap.
"Padahal ngidolain dia dulu waktu mimpin Bantaeng, kegoda juga," ujar @Adeidas. ***
