Bagaimana Melihat Manuver Politik Airlangga Bertemu Surya Paloh? Ini Kata Pengamat

- 2 Maret 2021, 09:37 WIB
Silaturahmi akhir pekan keluarga (Golkar-Nasdem), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama dengan Ketua Umum Partai Nasdem bapak Surya Paloh, Jakarta, Minggu, 14 Februari 2021. /Instagram.com/@golkar.indonesia
Silaturahmi akhir pekan keluarga (Golkar-Nasdem), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama dengan Ketua Umum Partai Nasdem bapak Surya Paloh, Jakarta, Minggu, 14 Februari 2021. /Instagram.com/@golkar.indonesia /

Meski demikian, Wempy tetap mengingatkan pilpres masih jauh sehingga pertemuan Nasdem dan Golkar hanyalah manuver politik semata untuk menaikan posisi tawar dalam koalisi yang ada hari ini.

Apalagi kedua partai tersebut merupakan mitra koalisi pemerintah saat ini.

"Jadi menurut saya rencana koalisi yang dibangun masih sangat rapuh ditengah partai masih membutuhkan posisi kekuasaan dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin," ujarnya.

Selain itu, pembahasan RUU Pemilu yang menjadi salah satu faktor penentu harus diperhitungkan. Awalnya, Nasdem dan Golkar getol mendorong revisi, tapi dalam perjalanan, kemudian ada komunikasi dengan Presiden Jokowi, semuanya berbalik arah.

Baca Juga: Dari Telegram, Twitter, Hingga ke Situs Pornografi, Keuntungan Video Syur Mirip Gabriella Larasati Rp75 Juta

"Bisa saja pembahasan konvensi dan koalisi Nasdem-Golkar bubar di tengah jalan jika tidak kuat menghadapi dampak politis dari koalisi yang dibangun terlalu dini tersebut. Bisa saja Jokowi akan merapihkan kembali kabinetnya dan membuang partai-partai yang tidak sejalan lagi menuju 2024," kata Wempy. ***

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah