JURNAL MEDAN - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan saat ini ada sebagian warga bangsa yang terjebak dalam dua titik ekstrem, kiri dan kanan, liberal dan konservatif.
Hal itu disampaikan Yaqut Cholil Qoumas saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama (Kemenag) 2021.
"Dua titik ini ingin kita satukan dalam ruang yang bernama moderasi beragama,” kata Kata Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin 5 April 2021.
Baca Juga: Terungkap! Pelaku Teror di Indonesia Sering Berkamuflase dan Bicara Kebebasan Berpendapat
Yaqut menjelaskan, moderasi beragama adalah sebuah ikhtiar untuk menjadikan pemahaman dan perilaku keberagamaan Kemenag berada di tengah-tengah.
"Jadi tidak ekstrem kiri dan tidak kanan, tidak liberal dan tidak konservatif,” imbuhnya.
Selain melakukan moderasi beragama, Yaqut mengatakan Kemenag dibawah kepemimpinannya juga akan melakukan perbaikan tata kelola organiasi.
Yaqut ingin pelayanan publik di Kemenag dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk perkembangan teknologi.
Baca Juga: KPK Hentikan Penyelidikan Kasus dugaan TPK BDNI Selaku Obiligor BLBI kepada BPPN