Selain itu, Gibran bersama Kapolres Surakarta juga mengobrak-abrik lokasi prostitusi di Kawasan Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Solo.
"Dengan gebrakan seperti itu, tentu semakin sulit untuk menginventarisasi prestasi Gibran di level lokal. Kalau pun itu dianggap prestasi, mungkin saat Gibran terpilih sebagai wali kota Solo," jelasnya.
Elektabilitas Gibran untuk calon presiden juga belum muncul pada berbagai survei. Ini mengindikasikan, Gibran belum diperhitungkan dikancah nasional, khususnya untuk kandidat presiden.
"Jadi, tanpa prestasi yang memadai dan elektabilitas yang tidak jelas, Gibran didorong-dorong oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka ini hanya para petualang politik yang tujuannya hanya mencari keuntungan finansial," kata dia.
Menurut Jamiluddin, Gibran harus dibiarkan menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Solo. Rakyat Solo juga menanti janji-janji Gibran untuk diwujudkan.
"Biarkan waktu yang menjawab, apakah Gibran nantinya layak menjadi capres. Namun untuk saat ini, pastinya Gibran sangat tidak layak untuk didorong jadi capres 2024," tegasnya. ***