Fadli Zon: Komisaris PT Pelni Copot Pejabatnya Bisa Digolongkan Tindakan Islamophobia

- 11 April 2021, 23:13 WIB
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi soal dihilangkannya Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)./Twitter/@fadlizon
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi soal dihilangkannya Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)./Twitter/@fadlizon /

JURNAL MEDAN - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menilai tindakan Komisaris Independen PT Pelni (Persero) Dede Kristia Budiyanto yang mencopot pejabat di perusahaanya karena rencana menggelar kajian keislaman di bulan Ramadan bisa digolongkan sebagai bentuk tindakan islamophobia.

Pernyataan itu dilontarkan Fadli Zon dalam kicauan bersambung berjudul 'Jangan Biarkan Ada Fobia Islam di BUMN' di akun Twitternya @fadlizon pada Minggu 10 April 2021 malam.

Bukan tanpa sebab, Fadli mengatakan, tidakan itu disertai dengan tuduhan serius mengenai radikalisme, yang mestinya punya dasar serta konsekuensi serius.

Baca Juga: Paranormal: Kontroversi Lie Eden Pelajaran Berarti Bagi Manusia, Selamat Jalan

"Sayangnya, kita tak melihat dasar dan konsekuensi serius tersebut. Siapa sebenarnya yang dituduh radikal? Apakah panitianya? Atau daftar narasumbernya?," tulis Fadli sebagaimana dikutip Jurnalmedan.com.

Fadli mengaku membaca, salah satu narasumber dalam rangkaian kegiatan Ramadan yang dibatalkan ialah Ketua Komisi Dakwah MUI, K.H. Cholil Nafis.

"Apakah ia juga dianggap radikal? Apakah MUI dianggap sebagai sarang orang-orang radikal oleh Komisaris Independen PT Pelni?," ucapnya.

Baca Juga: Preview Drama Turki Zalim 12 April 2021: Kesedihan Cemre di Penjara Memikirkan Kesehatan Nedim

"Jika panitia yang dianggap radikal, apa dasar PT Pelni menganggap stafnya sendiri sebagai radikal? Bagaimana bisa perusahaan negara merekrut orang-orang radikal?," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Aricho Perisa Hutagalung

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah