JURNAL MEDAN - Anggota Komisi X Andreas Hugo Pareira mengatakan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim tidak akan kena reshuffle namun bakal diberikan tanggung jawab baru.
Tanggung jawab tersebut, kata dia, terkait dengan bergabungnya Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Sehingga sebenarnya reshuffle ini tidak ada kaitan dengan kinerja Menteri apalagi Mendikbud. Justru Mendikbud akan diberi tanggung jawab tambahan yaitu mengoordinasi riset Pendidikan," kata Andreas di Jakarta, Rabu 14 April 2021.
Baca Juga: Gempa 5,6 Magnitudo Guncang Nias Barat, Getaran Terasa Hingga Sirombu
Andreas yang berasal dari fraksi PDIP menuturkan bahwa Reshuffle kali ini yang dilakukan Presiden Jokowi berkaitan dengan penggabungan Ristek ke Kemdikbud dan pembentukan Kementerian baru sehingga tetap ada 34 Kementerian.
"Sementara Ristek terapan (applied research) dikoordinasi di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang merupakan Lembaga Negara setingkat Kementerian sama seperti BKPM, BNPB atau BKN, sementara riset Pendidikan oleh Perguruan Tinggi ada dibawah koordinasi Kemdikbud (mungkin bisa dibentuk satu Dirjen yang khusus mengurus riset pendidikan)," jelas Andreas.
Secara pribadi, ia juga melihat kinerja Nadiem sejauh ini baik-baik saja. Bahkan bos Gojek tersebut dinilai Andreas sedang mempersiapkan berbagai terobosan baru dalam dunia pendidikan dengan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, dan peningkatan status guru honorer.
"Saya tidak melihat urgensi dan relevansi utk me-reshuffle Nadiem," ujar dia.