Isu di Myanmar Bisa Berubah dari Kudeta ke Konflik Etnis, PKS: KTT ASEAN Mendesak

- 15 April 2021, 19:56 WIB
Potret Wakil Ketua Fraksi PKS yang juga Anggota Komisi I DPR RI Sukamta.
Potret Wakil Ketua Fraksi PKS yang juga Anggota Komisi I DPR RI Sukamta. /Instagram.com/@drsukamta/

JURNAL MEDAN - Wakil Ketua Fraksi PKS Sukamta menilai situasi konflik di Myanmar sudah berkembang menjadi tragedi. Hingga Rabu 14 April 2021 jumlah warga sipil yang tewas akibat tindak kekerasan dari aparat sudah lebih dari 700 orang.

"Para pemimpin ASEAN tidak boleh tinggal diam, harus ada upaya konkret untuk segera menghentikan kekerasan terhadap warga sipil di Myanmar," kata Sukamta dalam keterangannya, Kamis 14 April 2021.

Indonesia, kata dia, bisa mengusulkan sekaligus menjadi inisiator untuk diadakan KTT ASEAN guna membahas krisis di Myanmar.

Baca Juga: Tiket Liga Champions Penentu Nasib Paulo Fonseca di Roma

Baca Juga: Rahasia Firman Allah Dibalik Ungkapan 'Puasa itu Untuk-Ku'

Terlebih, beberapa negara ASEAN seperti Malaysia dan Brunei juga menghendaki KTT ASEAN digelar di Jakarta sebagai Sekretariat ASEAN.

"Saya berharap Bu Retno (Menlu) bisa secara intensif melakukan komunikasi dengan para menlu di ASEAN untuk segera mewujudkan KTT tersebut. Jika perlu Presiden bisa melakukan hotline kepada para pemimpin di ASEAN karena gentingnya situasi di Myanmar," jelas Sukamta yang juga Anggota Komisi I DPR.

Situasi yang terjadi di Myanmar saat ini menuntut sikap tegas ASEAN untuk campur tangan. Myanmar, jelas dia, sudah berada dalam situasi yang mengarah kepada pembunuhan massal oleh rejim secara sistematis.

Sukamta menuturkan, dalam menyikapi situasi di Myanmar yang dinilai sudah menjadi kejahatan HAM, ada prinsip internasional yakni Tanggung Jawab untuk Melindungi atau Responsibility to Protect (R2P) yang diusung oleh PBB.

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah