Kisah Para Sahabat Dalam Meraih Surga (9): Usaid bin Hudhair, Lantunan Alqurannya Didengar Malaikat

- 29 April 2021, 17:04 WIB
Ilustrasi para sahabat Rasulallah
Ilustrasi para sahabat Rasulallah /Tim Jurnal Medan 2

JURNAL MEDAN – Usaid bin Hudhair bin Abdul Asyhal al-Anshari radhiallahu ‘anhu adalah putra dari tokoh dan pimpinan kabilah Aus. Ia termasuk orang Anshar pertama yang memeluk Islam. Ayahnya panglima perang kabilah besar itu dan salah seorang tokoh mulia dalam sejarah Arab masa jahiliyah.

Setelah berislam, ia menghadiri Baiat Aqobah. Yang merupakan janji setia untuk melindungi Rasulullah di negeri yang baru, Kota Madinah. Ia juga seorang yang bacaan Alqurannya didengarkan malaikat.

Usaid bin Hudhair seorang yang terdidik. Ia mampu menulis, padahal bangsa Arab di masa itu adalah kaum yang ummi, buta huruf. Ia juga mampu berenang dan jago memanah. Orang-orang Arab klasik menyebut mereka yang memiliki kemampuan seperti itu al-Kamil (orang yang sempurna).

Baca Juga: Selisih hingga 24 Tahun! Ini 7 Potret Bahagia Pernikahan Ustaz Abdul Somad dan Fatimah Az Zahra

Di kalangan Anshar, sebelum Saad bin Muadz menerima Islam. Usaid menerima dakwah Mush’ab bin Umair yang diutus Rasulullah untuk mendakwahi penduduk Yatsrib. Setelah itu, Usaid tergabung dalam orang-orang yang menawarkan Rasulullah negeri hijrah. Karena Mekah sudah sangat tak aman. Madinah pun mereka jamin siap menerima Rasulullah dan para Muhajirin Mekah.

Memeluk Islam

Saat orang-orang Anshar pulang dari baiat pertama mereka kepada Rasulullah, beliau sertakan Mush’ab bin Umair bersama mereka. Seorang juru dakwah yang bertugas membacakan Alquran kepada penduduk Yatsrib. Mengajarkan mereka Islam. Dan memberi pemahaman tentang agama.

Di Madinah, Mush’ab disebut dengan muqri. Ia tinggal di rumah As’ad bin Zurarah. As’ad mengajaknya menuju kebun milik Bani Zhafar. Keduanya duduk di dalamnya bersama orang-orang yang telah memeluk Islam. Melihat gencarnya dakwah Mush’ab dan penerimaan penduduk Madinah, tokoh mereka, Saad bin Muadz, tidak tinggal diam.

Ia mengutus Usaid bin Hudhair untuk menemui Mush’ab bin Umair dan As’ad bin Zurarah. “Pergilah! Temui dua orang itu. Keduanya datang untuk menipu orang-orang lemah di tengah kita. Cegahlah mereka! As’ad bin Zurarah itu anak dari bibiku, kalau bukan karena itu, aku sendiri yang akan mengurusnya,” kata Saad kepada Usaid. Saad bin Muadz dan Usaid bin Hudhair adalah dua pemuka kabilah Bani Asyhal.

Mush’ab berkata kepada Usaid, “Bagaimana kalau engkau duduk dulu dan mau mendengarkan? Kalau yang kau dengar kau ridhai, terimalah. Tapi kalau yang kau dengar adalah sesuatu yang kau benci, aku tak akan melanjutkan apa yang tak kau sukai.”

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah