"Saya jg melihat sejumlah kalangan yg berpikir juga pernah terjebak dg isu konyol tsb. Shg diam2 ataupun terbuka mendukung revisi UU KPK."
"Sekarang lihatlah, bagaimana kondisi KPK pasca revisi dan kinerja KPK dari proses pemilihan Pimpinan KPK yg kontroversial," ujarnya.
Menutup cuitannya, Febri mengatakan bahwa koruptor dan perilaku korupsi bukanlah soal warna bendera partai, tetapi jika penegak hukum bersekongkol dengan orang partai. Akibatnya, penegak hukum jadi alat politik.
"Koruptor itu bukan soal warna partainya apa. mulai dari merah, kuning, biru, hijau, orange hingga putih, kadernya pernah diproses KPK."
Baca Juga: PSG Minta Wejangan Alex Ferguson Sebelum Tempur Hadapi Manchester City
"Yg jadi soal adalah jk ada penegak hukum sekongkol dg orang2 partai, apalagi kalau smpai penegak hukum justru jadi alat politik," kata Febri Diansyah. ***