BEM STTM Muhammadiyah Mengutuk Serangan Israel ke Palestina, Indonesia Diminta Berperan Maksimal Lewat OKI

- 17 Mei 2021, 06:18 WIB
Presiden Mahasiswa STTM Muhammadiyah Gilang Purnama / Foto: dokumen pribadi
Presiden Mahasiswa STTM Muhammadiyah Gilang Purnama / Foto: dokumen pribadi /

JURNAL MEDAN - Badan Eksekusi Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Teknologi Mutu Muhammadiyah (STTM-M) mengutuk serangan militer Israel terhadap warga Palestina yang telah berlangsung selama sepekan terakhir.

Presiden Mahasiswa STTM-M Gilang Purnama menilai serangan bom dan aksi militer Israel kepada warga Palestina merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat nyata dilihat dunia internasional.

"Itu kejahatan kemanusiaan yang sangat berat," kata Gilang dalam keterangannya, Senin 17 Mei 2021.

Baca Juga: Barcelona Kalah, Juara La Liga Berlabuh ke Madrid, Atletico atau El Real?

Serangan Israel terhadap warga Palestina dilakukan secara terus menerus. Hingga Minggu 16 Mei 2021, bom-bom Israel telah menyebabkan 132 orang tewas di Gaza, termasuk 32 anak-anak dan 21 wanita serta 950 lainnya terluka.

Gilang menuturkan, aksi biadab Israel tidak saja melukai umat Islam, tetapi menyakiti seluruh umat beragama. Kampanye dan dorongan untuk stop kekerasan Israel terhadap Palestina juga perlu dilakukan dari seluruh dunia.

"Kita harus menyuarakan penolakan dan penghentian kekerasan kepada warga Palestina," jelas Gilang.

Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah mengecam serangan Israel tersebut. Sikap mengecam seharusnya ditindaklanjuti ke arah yang lebih serius. Termasuk melakukan upaya penekanan kepada Israel.

Baca Juga: Baca Tips Ini Supaya Enggak Baper di Grup WhatsApp

"Indonesia tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) seyogianya dapat mendorong organisasi tersebut bersikap. Mengonsolidasikan negara-negara anggota memberi tekanan kepada Israel dalam bentuk apapun. Politik dan ekonomi," ujar Gilang.

Terlebih, Palestina juga merupakan anggota OKI sehingga negara anggotanya perlu membawa masalah Palestina ke PBB secara serius. Dengan demikian akan ada sanksi pada Israel.

"Itu sebagai langkah nyata negara-negara OKI, sebagai bentuk solidaritas," tegas Gilang.

Selain itu, peran Indonesia di dalam OKI haruslah maksimal. Indonesia, kata Gilang, harus mampu mendorong OKI untuk mewujudkan perdamaian di Palestina.

Baca Juga: Dikepung Banjir, Ratusan Warga Malinau Terpaksa Mengungsi

"Selain meningkatkan solidaritas umat Islam, tujuan dibentuknya OKI ada dua yakni melindungi tempat suci Islam dan membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," tutup Gilang. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah