Hadits-Hadits Shohihah: Inilah Tawakal Kepada Allah yang Sesuai Syariat

- 22 Juni 2021, 20:38 WIB
Ilustrasi berdoa usai sholat.
Ilustrasi berdoa usai sholat. /Pixabay.com/chiplanay

JURNAL MEDAN – Banyak diantara kaum muslimin yang keliru dengan pengertian tawakal kepada Allah sehingga mereka seringkali 'bener-bener' menyerahkan segala urusan tanpa berusaha lebih dahulu.

Tawakkal menurut Ahlus sunnah harus disertai mengambil sebab dan usaha. Namun, hati tetap bergantung pada Allah Ta’ala semata, bukan pada sebab. Adapun tawakkal tanpa mengambil sebab dan usaha, ini adalah tawakkal ala kaum sufi.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

قال رجل: يا رسول اللّه أعقلها وأتوكّل، أو أطلقها وأتوكّل؟ -لناقته- فقال صلى الله عليه وسلم:  اعقلها وتوكّل

“Seseorang berkata kepada Nabi, ‘Wahai Rasulullah! Saya ikat unta saya kemudian tawakkal, ataukah saya biarkan lalu saya tawakkal? Nabi bersabda, ‘Ikat untamu lalu tawakkal!” (HR. Tirmidzi. Hadits ini dha’if, namun maknanya sahih).

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

كان أهل اليمن يحجون ولا يتزودون، ويقولون: نحن المتوكلون، فإذا قدموا مكة سألوا الناس، فأنزل اللّه تعالى: {وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوى}

“Dulu jika penduduk Yaman berhaji, mereka tidak membawa bekal. Mereka berkata, ‘Kami bertawakal’. Namun, ketika mereka sampai Makkah, mereka meminta-minta kepada orang lain. Maka turunlah ayat, ‘Berbekallah! Dan sebaik-baik bekal adalah takwa’.” (HR. Bukhari)

Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan, “Tawakkal itu dengan menggabungkan dua hal:

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah