Hal itu disampaikan oleh dr Andi Khomeini dalam unggahan di akun media sosial pribadinya pada Rabu, 11 Agustus 2021.
"Kenapa harga PCR di India gak sampe Rp100 ribu? Kenapa harga vaksin di negara A/B/C 2-3 dolar (Rp28 ribu – Rp43 ribu)?" ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @dr_koko28.
Baca Juga: BSU Gaji Tahap 2 Akan Cair ke 1,9 Juta Karyawan, Berikut Cara Cek Data Penerima BSU
dr Andi Khomeini Takdir mengungkapkan 'rahasia' di balik rendahnya harga tes PCR di India dan harga vaksin di sejumlah negara tersebut.
"Well, itulah privilege (hak istimewa) menjadi negara yang bisa bikin sendiri," katanya.
Oleh karena itu, dr. Andi Khomeini Takdir menyinggung bagaimana Indonesia seharusnya mulai hijrah dari negara konsumen menjadi negara produsen seperti India dan negara lainnya.
"Makanya dari tahun-tahun lalu coba mengubah mindset bersama. Hijrah dari negara konsumen jadi negara R&D (Research & Development) dan juga negara produsen." tuturnya.
Untuk diketahui, harga batasan tertinggi untuk pemeriksaan RT-PCR, termasuk pengambilan swab di Indonesia sebesar Rp900 ribu.
Sementara tarif swab antigen, Kemenkes menetapkan harga Rp250 ribu untuk Pulau Jawa, dan Rp275 ribu untuk wilayah di luar Pulau Jawa.***